21 Tahun Kabupaten Parimo: Longki Djanggola Harus Sesuai Visi-Misi

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sulawesi Tengah, Longki Djanggola; Sumber foto akbar
Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online, Parigi Moutong – Gelar hari ulang tahun Kabupaten Parigi Moutong ke 21, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sulawesi Tengah, Longki Djanggola,menyebutkan harus sesuai visi-misi yang unggul, Senin, 10 April 2023.

“Alhamdulilah banyak sekali perubahan, baik infrastruktur, dan seluruh jenis pembangunan di Kabupaten Parimo. Mudah-mudahan diikuti dengan kemajuan sumber daya manusianya,” ungkap Longki, saat menghadiri upacara peringatan HUT Kabupaten Parimo ke-21, di Parigi, Senin. 

Bacaan Lainnya

Menurut mantan Bupati Parimo dua periode ini, soal angka kemiskinan yang masih cukup tinggi, bukan hanya dihadapi Kabupaten Parimo saja. 

Persoalan tersebut, juga dihadapi beberapa kabupaten lain di Sulawesi Tengah. Bahkan masih menjadi masalah bagi wilayah lain di Indonesia. 

Apalagi, Kabupaten Parimo memiliki wilayah Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang masuk dalam kategori angka kemiskinan. 

“Di mana daerah yanh memiliki wilayah KAT, pasti angka kemiskinanya tinggi,” kata dia. 

Dia menilai, karena kondisi wilayah, alam dan masyarakat Kabupaten Parimo yang demikian, tak bisa saling menyalahkan. 

Disamping itu, masih banyaknya masyarakat nelayan yang masih belum seluruhnya diberdayakan hingga kini. 

Kemudian, berkaitan dengan masih tingginya angka anak putus sekolah yang mencapai 7.984 jiwa, nampaknya ia tak sependapat. 

Pasalnya, menurut Longki, Pemda Parimo telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka anak putus sekolah di wilayah setempat. 

“Saya tidak sependapat. Saya ragu dengan data itu. Tidak mungkin sampai sejumlah 7000 itu,” tukasnya. 

Sehingga, ia mendorong Pemda Parimo untuk melakukan verifikasi kembali, dan mengklasifikasikan angka angka putus sekolah tersebut berdasarkan usia. 

Setelah itu, menindaklanjutnya dengan upaya intervensi untuk mengembalikan anak-anak tersebut ke sekolah. 

“Sehingga, permasalahan angka anak putus sekolah di Kabupaten Parimo dapat segera tuntas. Saya juga berharap, semoga daerh ini terus maju dan menjadi yang terdepan di Sulawesi Tengah,” pungkasnya. 

Diketahui, Kabupaten Parimo merupakan salah satu wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi di Sulawesi Tengah, mencapai 76,79 ribu jiwa dari total jumlah penduduk 443.170 jiwa. 

Dari total jumlah warga miskin tersebut, terdapat di wilayah KAT yang tersebar di Kecamatan Tinombo Selatan hingga Kecamatan Tomini, mencapai kurang lebih 30 ribu jiwa.

Terkait penuntasan angka anak putus sekolah sebesar 7.984 jiwa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tengah berupaya melakukan langka intervensi, dimulai dengan melakukan verifikasi kembali melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) kesetaraan. 

Tujuannya untuk mengklasifikasikan berdasarkan usia, dan bila telah terdaftar dalam Pusat Kegian Belajar Masyarat (PKBM), makan akan dihapus dari daftar angka anak putus sekolah. 

Sehingga, memudahkan Pemda Parimo melakukan intervensi melalui rancangan pendidikan gratis atau pendampingan pada tingkat PKBM, agar anak tersebut tidak lagi berhenti bersekolah.

Sumber: https://theopini.id/2023/04/10/21-tahun-kabupaten-parimo-longki-banyak-kemajuan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *