Parigi Moutong, seruanrakyat.online–Menanggapi desakan dari ratusan nelayan yang menggelar aksi unjuk rasa, Bupati Parigi Moutong (Parimo) H.erwin Burase, menghentikan aktivitas survei seismik 3D yang dilakukan oleh China Oilfield Services Limited (COSL) melalui PT Ecotropica.
Penegasan itu ia sampaikan di hadapan beberapa perwakilan massa aksi yang melakukan audensi di ruang rapat Bupati, Senin 22 Desember 2025.
“Untuk sementara, saya minta dinas terkait agar segera meneruskan surat penghentian kegiatan survei seismik yang dilakukan pihak perusahaan, kami akan menyampaikan secara resmi kepada Gubernur dan Kementerian terkait berdasarkan surat kesepakatan bersama” ujarnya.
Kemudian, kata ia, pihaknya akan segera melakukan rapat lanjutan dengan melibatkan pihak perusahaan, OPD terkait dan perwakilan nelayan untuk membahas mekanisme ganti rugi rumpon nelayan yang terkena survei seismik.
Ia juga menegaskan, sejak awal dirinya telah mengingatkan kepada pihak perusahaan agar pelaksanaan survei seismik ini dilakukan secara teliti, jangan sampai merugikan masyarakat nelayan.
“Ternyata beberapa hari setelah itu, kami menerima keluhan dari masyarakat nelayan, kalau rumpon mereka sudah diputuskan oleh pihak perusahaan, pada tanggal 9-11 Desember 2025,” tuturnya,
Hal tersebut, kata ia, pihak perusahaan telah melanggar kesepakatan sebelum dilakukan penyampaian ganti rugi kepada masyarakat nelayan.
“Dampak dari kegiatan ini imbas nya ke nelayan kita, yang jelas keinginan saya kita hentikan dulu aktivitastersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan, China Oilfield Services Limited (COSL) melalui PT Ecotropica, harus bertanggung jawab terkait pemutusan rumpon nelayan, dan pemberian ganti rugi sesuai kesepakatan,” pungkasnya.












