Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Tahun ini akses jalan Desa Sibalago Kecamatan Toribulu, belum masuk dalam proyek pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Bina Marga, Wayan Mudana, saat menghadiri rapat pelaporan realisasi anggaran tahun 2023, yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Parigi Moutong Yusup SP, Senin (07/08).
“Ruas jalan Desa Sigura, Sibalago, waktu pengusulan di Kementrian PUPR untuk DAK 2024 terjadi harmonisasi, sehingga dua paket tersebut tidak masuk dalam proyek pekerjaan, “ungkapannya
Selain itu, kata ia, dari 20 paket pekerjaan yang diusulkan Dinas PUPR melalui tematik hanya 10 paket yang diterima.
“Akan tetapi 2025, kami sudah punya urutan paket yang diusulkan, dan nantinya kami akan usulkan kembali, karena dua ruas jalan Singura Sibalago menurut saya sangat favorit,” bebernya.
Lanjut ia, kedua ruas jalan ini sangat di prioritas kan karena menjadi gawean Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
Ia menambahkan, untuk 10 paket pekerjaan jalan yang akan dikerjakan pada tahun ini tersebar dibeberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Balinggi, Torue, Parigi Selatan, Parigi, Parigi Barat, Tinombo Selatan, Taopa dan Kecamatan Moutong.
“Adapun dari 10 paket itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 49 miliar,” sebutnya.
Melansir dari pemberitaan sebelumnya, Akses jalan Desa Sibalago Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, memprihatinkan
Baca berita sebelumnya: https://seruanrakyat.online/akses-jalan-desa-sibalago-toribulu-rusak-parah/23/05/2023/
Kepala Desa Sibalago, Rosnan, kepada media ini mengatakan, jalan yang mereka lalui setiap hari dibuka sejak pemerintahan Presiden Soeharto.
“Jalan kami dibangun semenjak presiden Soeharto, sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah daerah, ” ujarnya Rosnan, Selasa (23/09).
Kata ia, ada sekitar lima kilometer jalan di Desa Sibalago rusak parah, karena berlubang dan kebanyakan tidak rata.
“Parahnya apabila terjadi hujan deras warga yang ingin melintas harus ekstra berhati-hati, karena jalannya berlubang dan digenangi air,” ungkapnya.
Selaku kepala desa, ia merasa tidak bisa berbuat lebih, sebab kata dia, di masa pemerintahan kepala desa sebelumnya sudah mengusulkan pengaspalan jalan, tetapi sampai sekarang belum disahuti oleh pemerintah daerah.
“Saya menjabat sebagai kepala desa kurang lebih sembilan bulan, itu pun saya pernah mengeluarkan dana pribadi untuk dilakukan penimbunan jalan. Jalan yang ada di desa kami ini, merupakan gawean pemerintah Kabupaten Parigi Moutong,” terangnya.
Lanjut ia, sebagai salah satu desa penghasil dan pemasok hasil bumi, Desa Sibalago butuh dukungan dan perhatian pemerintah daerah.
“Progam yang masuk, itu tidak sampai ke desa kami, sampainya di desa tetangga, ada apa, padahal kami juga termasuk salah satu desa penghasil buah-buahan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, masyarakat juga menaruh harapan pada wakil rakyat dari daerah pemilihan Desa Sibalogo untuk memperjuangkan akses jalan yang layak untuk mereka.
“Pada siapa suara masyarakat disampaikan, sedangkan ada berapa orang yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD, tidak ada perhatian kepada masyarakat yang notabene merupakan daerah pemilihan mereka, ” bebernya.