Seruan rakyat. online,Parigi Moutong– Akses jalan Desa Sibalago Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, memprihatinkan.
Kepala Desa Sibalago, Rosnan, kepada media ini mengatakan, jalan yang mereka lalui setiap hari dibuka sejak pemerintahan Presiden Soeharto.
“Jalan kami dibangun semenjak presiden Soeharto, sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah daerah, ” ujarnya Rosnan, Selasa (23/09).
Kata ia, ada sekitar lima kilo meter jalan di Desa Sibalago rusak parah, karena berlubang dan kebanyakan tidak rata.
“Parahnya apabila terjadi hujan deras warga yang ingin melintas harus ekstra berhati-hati, karena jalannya berlubang dan digenangi air,” ungkapnya.
Selaku kepala desa, ia merasa tidak bisa berbuat lebih, sebab kata dia, dimasa pemerintahan kepala desa sebelumnya sudah mengusulkan pengaspalan jalan, tetapi sampai sekarang belum disahuti oleh pemerintah daerah.
“Saya menjabat sebagai kepala desa kurang lebih sembilan bulan, itu pun saya pernah mengeluarkan dana pribadi untuk dilakukan penimbunan jalan. Jalan yang ada di desa kami ini, merupakan gawean pemerintah Kabupaten Parigi Moutong,” terangnya.
Lanjut ia, sebagai salah satu desa penghasil dan pemasok hasil bumi, Desa Sibalago butuh dukungan dan perhatian pemerintah daerah.
“Progam yang masuk, itu tidak sampai ke desa kami, sampainya di desa tetangga, ada apa, padahal kami juga termasuk salah satu desa penghasil buah-buahan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, masyarakat juga menaruh harapan pada wakil rakyat dari daerah pemilihan Desa Sibalogo untuk memperjuangkan akses jalan yang layak untuk mereka.
“Pada siapa suara masayarakat di sampaikan, sedangkan ada berapa orang yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD, tidak ada perhatian kepada masyarakat yang notabene merupakan daerah pemilihan mereka, ” bebernya.
“Jalan kami ini pak, sudah lama rusak tetapi belum ada juga perbaikan dari pemerintah daerah, dan ada juga beberapa anggota dawan yang kami pilih tidak bisa juga melakukan perbaikan, nanti dilihat apa kah kita mau memilih mereka atau tidak,”ungkap Siti Rohima, salah satu warga Desa Sibalago.