Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Aktivitas Sentral Industri Kecil Menengah (Sikim) di Desa Avolua Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah terkesan ‘lumpuh’.
Berdasarkan pantauan media ini dilokasi mega proyek pada APBD Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019 silam kini Sikim yang berlokasi di wilayah Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara, nampak sepi dari aktivitas.
Parahnya, kondisi lokasi dengan sejumlah gedung berwarna putih ini, kini mulai dikelilingi rumput yang menjalar, bahkan sebagian bangun ada ada yang nyaris tertutupi rumput tersebut.
Mirisnya lagi, lokasinya yang berada di tepi jalan trans sulawesi dan hanya berjarak sekitar 20 Kilometer arah utara dari Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong, bangun Sikim yang terbengkalai nan kumuh bernilai sekitar puluhan miliar itu, seakan sengaja dipertontonkan kepada masyarakat sekitar dan para pelintas trans sulawesi jalur Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah – Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang terhimpun media ini, keberadaan Sikim ini, diantara Desa Avolua dan Desa Uevolo, diharap mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar sehingga turut membantu meningkatkan ekonomi warga pada Dua desa tersebut, hal itu bak masih jadi isapan jempol belaka.
Hal itu seperti disampaikan, Enda, warga Desa Uevolo, saat dikonfirmasi media ini, beberapa waktu lalu, via telepon selulernya. Menurutnya, gelontoran APBD untuk pembangunan Sikm tersebut, merupakan hal yang terkesan hanya semata-mata membuang anggaran.
“Kalau cuma jadi begitu, hanya teada guna saja dibangun. Sempat memang orang kerja kemarin, tapi tidak juga signifikan jumlahnya. Itupun, hanya kurang lebih setahun mungkin orang kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Parigi Moutong selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait Sikim di daerah ini, seakan tidak mampu berbuat banyak dengan kondisi mega proyek sekitar Lima tahun silam, yang kini terbengkalai.
Dikonfirmasi, tim media ini via telepon seluler, Jumat pekan kemarin (23/06 Red). Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Parigi Moutong, Moh. Yasir, mengaku terbengkalainya Sikim tersebut, akibat pihak ketiga yang dipercayakan sebagai pengelola terkesan tidak lagi mampu melakukan tugasnya.
Perusahaan Pengelola Sikim Parigi Moutong, Habis Anggaran?
Informasi itu kata Yasir, diperperoleh pihaknya, saat beberapa kali mengundang pihak perusahaan pengelola untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawaban atas kontrak kerjasama yang di teken sekitar Lima tahun silam
“Alasan mereka klasik, soal dari permodalan lah, macam-macam alasannya. Kita sudah surati juga beberapa kali, termaksud terkait dengan kebersihannya. Selain itu, kita juga telah meminta audit kepada BPK serta merekomendasikan pemutusan kontrak. Kebetulan, saat awal penandatanganan kontraknya, saya belum bertugas disini. Sedangkan, untuk waktu kontrak kerjasamanya selama Lima tahun, insyaallah tahun depan sudah kita putus kontrak pasti,” tegas, Yasir.
TIM