Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Anida merupakan salah satu warga yang rumahnya terdampak gempa 2018 silam, di Desa Matolele Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Pasca gempa berkekuatan 7,4 SR itu, rumahnya kerap didatangi petugas pendataan baik dari pemerintah desa setempat atau instansi terkait.
Namun kata ia, sampai saat ini rumahnya belum menerima dana stimulan bencana.
Kepada Redaksi Seruanrakyat.online, Anida menuturkan, setelah beberapa hari pasca gempa, pihak pemerintah desa setempat telah meminta data dan mengambil dokumentasi kondisi fisik rumah.
“Waktu gempa itu, bukan hanya rumah saya sendiri tetapi tetangga saya juga, dan yang mengambil data adalah kepala dusun satu,” ujarnya, jumat (13/05).
Lanjut ia, setelah didata pihaknya hanya diminta untuk bersabar. Namun sayang, sampai sekarang tidak ada titik terang kapan ia akan menerima bantuan stimulan bencana.
“Saya heran, kenapa saya tidak mendapatkan bantuan, padahal sama- sama kami didata, tetapi tetangga di sebelah rumah saya yang mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Kata Anida, walaupun tidak ada kepastian kapan ia mendapatkan bantuan, pihaknya selalu bersedia terus dimintai data berupa foto copi KTP dan Kartu Keluarga.
“ Kami ini tidak mendapatkan bantuan, kenapa diminta terus data, ada apa ini,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini ia dan keluarganya tetap bertahan tinggal di rumah yang kondisinya masih rusak.
“Kalau datang angin kencang, kami sekeluarga keluar dari rumah untuk sementara waktu, apabila sudah redah anginnya baru kami masuk kembali,” tuturnya.
Anida berharap, melalui instansi terkait, rumahnya mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong.
Pantauan Redaksi Seruanrakyat.online, rumah Aninda terbilang rawan untuk dihuni, pasalnya kondisi fisik bangunan tepat di bagian dapur hampir roboh, dan dinding pembatas tempat tidur keluarga sebagian sudah roboh tertimpa gempa bumi.