Seruanrakyat.online, NASIONAL – Sulaeman L Hamzah selaku anggota Komisi IV DPR RI, mendorong Badan Pangan Nasional, agar bisa mengurangi ketergantungan pemenuhan kebutuhan pangan nasional dari impor, dengan mengoptimalkan produksi dan produktivitas komoditas dalam negeri.
Hal itu ia ungkapkan, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia dan ID Food, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (3/4) melansir dpr.go.id.
“Kami juga memahami upaya jangka pendek dilakukan terutama menghadapi bulan Ramadhan dan hari raya Idulfitri. Percepatan kedatangan impor komoditas memang diperlukan untuk jaminan ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan,” ungkapnya.
Namun ia menekankan, skenario jangka menengah dan jangka panjangnya perlu diperhatikan lebih lanjut terutama untuk komoditas yang produksi dalam negerinya masih sangat rendah dibandingkan kebutuhan tahunan nasional, seperti kedelai dan bawang putih.
Berdasarkan data prognosa Neraca Pangan Nasional periode Januari-Desember 2023, Kepala Badan Pangan Nasional menyampaikan, ada empat komoditas yang ketersediaannya tidak mampu memenuhi kebutuhan tahunan dalam negeri yakni kedelai, bawang putih, daging lembu dan ikan.
Sementera itu, terdapat enam komoditas yang masuk dalam perencanaan impor yaitu beras, kedelai, bawang putih, daging lembu, gula konsumsi dan ikan.
Terdapat komoditas seperti beras dan gula dalam perencanaan impor dimana komoditas itu tidak termasuk dalam komoditas yang ketersediaannya tidak mengalami defisit.
Diketahui, Badan Pangan Nasional telah menugaskan Perum Bulog melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan beras.