NASIONAL, Seruanrakyat.online – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, melepas 23 ASN BMKG untuk melanjutkan studi di sepuluh Universitas di Inggris.
“Kami masih harus banyak belajar, banyak teknologi yang harus kami pelajari dan dikembangkan. Untuk itu, kami mengirim ASN BMKG ke luar negeri terutama banyak yang ke Inggris karena teknologi di sana lebih maju,” ungkapnya, di Kantor Pusat BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (9/10) melansir bmkg.go.id.
Untuk diketahui, program beasiswa ‘SDM Unggul’ dilatarbelakangi oleh kondisi masa depan dunia yang terus menghadapi pelbagai persoalan, seperti perubahan iklim, polusi udara, cuaca, dan bencana alam yang tidak dapat diprediksi seperti gempa bumi dan tsunami.
Data World Meteorological Organization (WMO) melaporkan terjadinya perubahan iklim yang sudah mendekati titik didih global yang mencapai hingga 1,2 derajat celcius.
“Inilah faktanya. Ini bukan halusinasi atau mimpi buruk dan ini adalah dampak global,” ujarnya.
Berdasarkan analisa BMKG, jika Indonesia tidak secepatnya mengubah bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan dan melakukan mitigasi pemanasan global maka pada tahun 2100 atau di akhir abad ini kenaikan suhu permukaan bumi bisa mencapai 3,5 derajat celcius.
Ia mengatakan, peningkatan titik panas air global juga terjadi di seluruh planet Bumi. Tidak hanya negara-negara berkembang yang menderita, tapi negara maju pun terkena dampaknya.
“Bahkan Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi, lebih dari 500 juta petani kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia akan terancam akibat dampak perubahan iklim,” tuturnya.
Maka, BMKG telah menginisiasi Program Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia yang merupakan strategi dalam rangka mendukung perjalanan BMKG untuk menjadi organisasi berkelas dunia.
Program ini bertujuan untuk meluluskan 500 doktor yang akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan, penelitian, dan pengembangan di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
“Jadi, mohon bersungguh-sungguhlah, bekerja keraslah, dan bekerjalah dengan cerdas. Kami berharap dengan ini (studi ke luar negeri), kita dapat menyelamatkan dunia melalui ilmu dan pengetahuan kita,” imbuhnya.