Berikut Pesan Mendes Soal Penggunaan Platform LMS

Sumber foto: Kemendea PDTT
Seruan Rakyat

NASIONAL, Seruanrakyat.online Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, meminta implementasi Learning Management System (LMS) ditarget dalam tenggat waktu tertentu. 

Sehingga kata ia, data hasil yang didapat lebih transparan, dan menjadi evaluasi kinerja tahunan yang dilakukan secara rutin.

“LMS Tenaga Pendamping Peofesional (TPP) segera digunakan, untuk melatih 34.510 pendamping lokal desa, pendamping desa, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat kabupaten, TAPM provinsi, dan TAPM pusat. Pelatihan harus bersifat teknis, sesuai kebutuhan sehari-hari, jadwal kerja bulanan dan jadwal kerja tahunan TPP,” tandasnya, saat launching Platform LMS, di Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024.

Ia setuju jika LMS mengharuskan TPP memiliki sertifikasi online. Hal tersebut untuk memperkuat pengakuan atas kemampuan TPP dalam memfasilitasi desa, baik dalam segi perencanaan hingga ke pertanggungjawaban.

Ia juga meminta agar TPP tidak hanya berpaku pada satu bidang persoalan, tetapi juga harus menyerap persoalan lain yang dibutuhkan di lingkungannya untuk dijadikan basis keterampilan dan pengetahuan baru. 

“LMS TPP tahun ini harus dikembangkan, sebagai platform Sertifikasi TPP Berbasis online,” pungkasnya.

Platform LMS memiliki banyak aspek penting antara lain, masyarakat mampu dengan mudah meningkatkan keterampilan, meningkatkan wawasan, hingga memperluas jaringan agar memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi.

“LMS ini memang sangat dibutuhkan, bukan semata-mata untuk peningkatan kapasitas pendamping. Tetapi bagaimana LMS yang kita persiapkan cukup lama waktunya, bisa dimanfaatkan untuk warga masyarakat secara umum,” terangnya.

Ia menambahkan, perkembangan teknologi saat ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan SDM yang orientasinya pada startup desa. 

Ia mencontohkan, dengan menggunakan platform digital, peningkatan SDM Desa dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien melalu e-learning dan media sosial lainnya.

“Artinya, saat ini paling relevan menguatkan pemberdayaan dan pendidikan masyarakat desa, melalui pendampingan, online video platform atau OVP, juga LMS,” paparnya.

(Sumber : Kemendes PDTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *