Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan analisis penguatan sistem diseminasi informasi dan pengetahuan dini tsunami.
Hal itu diungkapkan, Administrasi Umum BNPB Firman D Yusuf, saat ditemui sejumlah awak media di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Rabu 8 November 2023.
Ia menjelaskan, adapun kegiatan ini masih dalam bentuk analisis untuk mengkaji pemanfaatan pemasangan sistem diseminasi informasi dan pengetahuan dini tsunami.
“Sasaran radiusnya dua kilometer dari tempat pemasangan yang terdapat banyak penduduk, sehingga dibutuhkan kajian agar mendapatkan survei lokasi,” ujarnya.
Selain itu, kata ia, pemasangan alat peringatan dini tsunami berupa, modul tiang pemancar dan serene.
“Alat ini tidak menggunakan tenaga listrik, melainkan tenaga surya,” bebernya.
Lanjut ia, untuk pengadaan alat tersebut direncanakan pada tahun 2024 mendatang, setelah pengumpulan informasi berbasis data atau kajian dinyatakan berhasil.
“Setelah pemasangan alat itu, ada pengajuan garansi selama satu tahun, mulai dari perawatan, pelatihan dan sosialisasi yang kami lakukan,” tuturnya.
Menurutnya, agar alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik, nantinya akan dihibahkan ke Pemerintah Desa melalui berkoordinasi BPBD dengan Bupati.
“Karena alat ini sangat mahal, kami memohon untuk di kaji tingkat keamanan alat tersebut,” bebernya.
Ia menambahkan, terkait dengan anggaran bersumber dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang diberikan World Bank melalui BNPB untuk disalurkan ke 180 titik desa seluruh Indonesia terdapat di 20 Provinsi, termasuk Provinsi Sulawesi Tengah.
“Khusunya di Sulawesi Tengah terdapat 18 titik desa dan kelurahan,”pungkasnya.