Seruanrakyat.online, Parigi Moutong – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, belum mengantongi data ril kerusakan rumah korban pasca banjir badang di Desa Torue, Kecamatan Torue pada Kamis (28/07) lalu
Kesimpangsiuran data yang berbeda di sejumlah lembaga relawan kemanusiaan, membuat tim BPBD terkesan sulit dalam melakukan verifali data kerusakan rumah tersebut.
Kepada media ini, Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong Idran, menuturkan, untuk saat ini, data rumah rusak berat, sedang dan ringan masih simpang siur.
“Persoalannya data kerusakan rumah ini sangat urjensi, karena ada beberapa versi misalnya, dari BPBD dan lembaga relawan kemanusiaan menetapkan tujuh unit rusak berat, sedangkan dari pihak Desa 37 unit, dan Wahana Visi 41 unit rumah rusak berat,” ujarnya.
Selain itu kata Idran, dengan adanya informasi tersebut pihaknya masih terus melakukan pendataan kerusakan rumah rusak berat, sedangkan dan ringan.
Lanjut ia, berkaitan dengan bantuan logistik maupun kerusakan rumah dan lingkungan, pangkalan datanya harus dimulai dari tingkat bawah, seperti RT, Kepala Dusun sampai tingkat Desa agar informasinya terarah.
“Untuk sementara kami belum punya data valid terkait rumah rusak berat, sedang maupun ringan yang berada di Dusun I dan Dusun II, karena itu tugasnya Dinas Perumahan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada dasarnya, keinginan semua pihak yang ikut terlibat bisa sinergitas dalam melakukan pendataan penanggulangan bencana, ” pungkasnya.