Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan kajian risiko bencana akan dijadikan dokumen pendukung.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Idran, saat ditemui sejumlah wartawan di Hotel New Oktaria Parigi, Kamis (09/03).
“Tujuan dilaksanakan Focus Group Discussion(FGD) ini, untuk mendukung kelengkapan data-data dokumen kajian risiko bencana,” ujarnya.
Selain itu kata ia, dengan adanya dokumen tersebut, nantinya akan menjadi acuan dalam menyikapi setiap terjadinya bencana.
“Karena dokumen ini menyebutkan secara keseluruhan, seperti penyuluhan bencana, mitigasi dan aksi daerah, semuanya mengacu pada dokumen resiko bencana,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan yang digelar pada hari ini bukan hanya menghadirkan tokoh masyarakat maupun ketua organisasi, tetapi semua semua kecamatan untuk dapat memberikan masukan terkait kelengkapan dokumen kajian risiko bencana.
“Kemudian ada juga beberapa masukan yang berkaitan dengan kemajuan dokumen yang bisa dijadikan panduan kedepan, mungkin dari 2023 sampai 2027,”bebernya.
Lanjut ia, dengan terbitnya dokumen tersebut tentunya ada rekomendasi yang akan disampaikan oleh tim, misalnya dari 78 anak sungai yang berpotensi banjir.
Ia menambahkan, terkait usulan dari Dinas Pendidikan agar mitigasi bencana dapat dimasukan dalam kurikulum sudah menjadi peraturan menteri pendidikan.