Seruanrakyat.online, NASIONAL– Kepala desa sebagai nahkoda pembangunan diimbau untuk terus memperbaiki serta mengatur kualitas gizi pada ibu hamil di desanya.
“Dana desa boleh dipakai untuk penambahan gizi dan penurunan stunting,” kata Penasihat Dewan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Lilik Umi Nashriyah, dalam sosialisasi percepatan penurunan stunting tingkat desa, di Lampung Selatan, Selasa (7/3) melansir kemendesa.go.id.
Kata ia, pertumbuhan bayi yang baik dan sehat menentukan kualitas generasi dimasa depan. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus dioptimalkan sedini mungkin karena Indonesia akan memiliki bonus demografi pada 2030 hingga 2035.
“Tolong ibu-ibu kepala desa, saya titip no one left behind. Kalau ada warga Anda yang stunting, berarti pak Kepala Desanya perlu disentil,” ujarnya.
Ia juga meminta Bupati sebagai inisiator percepatan penurunan masalah stunting harus secara intensif melakukan koordinasi serta pengawasan atas realisasi program yang telah matang dicanangkan.
“Saya titip Bu Bupati, kalau ada warga desanya yang masih stunting, tolong bu Kadesnya disentil, biar Bu Kadesnya gantian menyentil Pak Kadesnya, gitu,” tegasnya.
Menurutnya, hal itu perlu dukungan serta peran aktif seluruh stakeholder terkait dalam mensukseskan target program nasional penurunan stunting.
“Tolong ya, anak-anak kita adalah masa depan negara kita, masa depan bangsa kita. Maka, kualitas bangsa kita dimasa depan bergantung pada balita kita saat ini,” ungkapnya.
Namun ia mengakui, faktor utama dalam menjaga kualitas pertumbuhan pada anak, baik sebelum maupun sesudah kelahiran adalah peran dan kepedulian keluarga.
