Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Gerakan Pangan Murah, Jumat 22 September 2023.
Gerakan pangan murah ini digelar di lingkungan kantor Dinas Ketahanan Pangan, bekerjasama dengan Bulog dan ID food.
Kepada media ini Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Rahmatia SP, menjelaskan, Gerakan Pangan Murah sudah dimulai sejak maret 2023 dan terus belanjut sampai saat ini.
“Kegiatan ini dari bulan Maret kemarin saya sudah melaksanakan sampai lebaran Idul Fitri, terdapat 10 kali gerakan pangan murah, kemudian kami juga melaksanakan gerakan pangan murah besar-besaran di Tanam Hasan Bahasyuan Masigi,” ujarnya.
Lanjut dia, pihaknya rutin melaksanakan gerakan pangan murah di setiap jumat pada lokasi yang berbeda-beda.
“Setiap jumat kami rutin mengadakan kegiatan ini, tetapi pada awal September kemarin ada lonjakan harga beras termasuk beras SPHP juga ikut naik,” bebernya.
Menurut ia, dengan adanya kenaikan harga, terdapat regulasi baru yang dikeluarkan pemerintah pusat terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp10.900 sedangkan harga di Bulog masih Rp9.950 per Kg.
“Sehinga kita menyesuaikan dan mengikuti harga yang telah dikeluarkan pemerintah, awalnya harga beras yang kami jual Rp 94.000 per 10 Kg sekarang menjadi Rp 103.000 per 10 Kg,”terangnya.
Ia menuturkan, kualitas beras yang dipasarkan kepada masyarakat berjenis medium dengan harga Rp 103.000 per 10 Kg.
Selain itu, kata ia, adapun stok beras yang dikeluarkan dari Bulog untuk Gerakan Pangan murah mencapai satu ton.
“Hanya saja pada hari ini permintaan masyarakat itu banyak, kami menyiapkan dua ton beras, berarti ada 400 kemasan, minyak goreng 142 karton, ukuran 1 liter 75 karton dan ukuran 2 liter 67 karton,” sebutnya.
Ia menambahkan, minyak goreng yang dipasarkan dalam gerakan pangan murah bekerjasama dengan PT Rajawali Nusindo.
“Kemarin kami sudah menghubungi Bulog, karena juga ada program Minyak Kita, akan tetapi gerakan pangan murah banyak, khususnya di kota palu, sehingga kami tidak mendapatkan kuota, mungkin jumat depan kami sudah sediakan minyak goreng kita dari bulog” ungkapnya.
Rahmatia menyebutkan, Gerakan Pangan Murah, untuk membantu masyarakat dalam rangka pengendalian inflasi khususnya beras murah.
“Untuk target setiap minggu itu 100 Kepala Keluarga, berdasarkan data pembeli yang kami buat, dan rutin kami laporkan ke Pusat maupun Provinsi,” pungkasnya.