Dinkes Parimo Optimis, Retribusi 23 Puskesmas Mampu Meningkatkan PAD

Sekertaris Dinas Kesehatan Parigi Moutong Asma Rafia, sumber foto, Redaksi Seruanrakyat.online
Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online, Parigi Moutong- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah, optimis soal retribusi yang di hasilkan dari 23 puskemas mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021.

Pantuan media ini Kamis (19/08). Rapat Bandan Anggaran (Banggar) DPRD Parigi Moutong bersama OPD penghasil Dinas Kesehatan (Parimo) yang berlangsung di ruang sidang paripurna . dengan agenda laporan realisasi penggunaan ABPD semester satu dan prognosis APBD perubahan tahun 2021.

Bacaan Lainnya

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh wakil ketua II DPRD Parimo Alfert Tonggiro, mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) atas pemungutan retribusi di 23 puskesmas untuk meningkatkan PAD semester satu dan prognosis APBD perubahan tahun 2021.

Dalam agenda ini, Sekertaris Dinas Kesehatan Parigi Moutong Asma Rafia, menuturkann untuk laporan realisasi penerimaan semester satu tahun 2021 sesuai terget mecapai Rp. 7.481.720.560, (Tuju miliar delapan pulu satu juta tuju ratus dua pulu ribu lima ratus enam pulu rupiah)

“Dari jumlah tersebut merupakan target kami yang di hasilkan dari retribusi pelayanan umum puskesmas dan pelayanan non kapitasi puskesmas,” tuturnya.

Selain itu, kata ia, adapun retribusi pelayanan umum yang dihasil sesuai penerimaan sebesar Rp 1 miliar. Kemudian, realisasinya sampai dengan Juni 2021 sebesar Rp 544.389.000. (Lima ratus empat pulu empat juta tiga ratus delapan pulu sembilan ribu) atau 54,44 persen dari terget.

“Sedangkan retribusi pelayanan dong kapitasi puskesmas Rp 6.481.720.560 (Enam miliar empat ratus delapan pulu satu juta tuju ratus dua ribu lima ratus enam pulu rupiah) realisasinya sampai dengan Juni 2021, adalah Rp 1.225. 6000.525,(Satu miliar dua pulu dua juta lima ratus enam  ribu lima ratus dua pulu lima rupiah) atau 15,78 persen,” ujarnya.

Retribusi Pelayanan Non Kapitasi Menurun 15,78 Persen

 Ia mengungkapkan, jika dirata-ratakan ada satu kompunen yang melebihi target 50 persen. Namun, untuk retribusi pelayana kapitasi memang agak rendah 15,78 persen.

“Sehingga pelayanan kesehatan puskesmas kami mendapatkan 20,94 persen, alhamdulilah unutk retribusi pelayan umum kami mencapai tareget,” terangnya.

Lanjut ia, redahnya retribusi pelayana kapitasi akibat pembayaran. Seharusnya, puskesmas  menerima pengajuan klem sesuai rujukan baik itu rawat inap atau persalinan ke BPJS kesehatan, agar diverifikasi dan mendapatkan lembar konfirmasi.

 “Berdasarkan informasi dari bidang teknis terkait terkait, terjadinya keterlambatan dalam melakukan verifali yang menyebabkan setoran itu menurun,” ungkapnya.

Adapun permasalah juga yaitu, keterlambatan pembayaran utang 2020 sehingga ini juga yang menghabat pihaknya melakukan realisasi yang di terbitkan LHP-BPK.

Tetapi untuk target 2020, retribusi pelayanan umum puskesmas mecapai 123,81 persen. Kemduian pelayana non kapitasi mencapai 94,56 persen kalau mau diratakan semuanya  109,19 persen  yang mencapai target tahun 2020,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *