Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Direktur Sekolah Dasar Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Sri Wahyuningsih menyebutkan, masih ada Sekolah Dasar (SD) yang lalai menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Hal itu terungkap saat Direktur SD Dra. Sri Wahyuningsih, mengunjungi salah satu sekolah di Kecamatan Tinombo dalam rangkaian Kegiatan Rembuk Pendidikan.
Rebuk Pendidikan yang mengusung tema program merdeka belajar bagi komunitas adat terpencil menuju Parigi Moutong cerdas itu, digelar di Pantai Lolaro Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Sri Wahyuningsih mengungkapkan, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah level satu sampai dengan tiga, mendapat kesempatan bagi satuan pendidikan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan izin dari Pemerintah Daerah.
Sayangnya kata Sri, ada beberapa Sekolah Dasar (SD) pada Kecamatan Tinombo Kabupaten Parimo yang belum menerapkan Prokes Covid-19.
“Saya sempat berkunjung ke salah satu sekolah di Kecamatan Tinombo, masih banyak murid yang lalai prosedur yang ditetapkan,” ujarnya. Sabtu (16/10).
Kata ia, untuk memutus mata rantai Covid-19 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), harus aktif mensosialisasikan Prokes pada sekolah.
“Apa lagi guru atau Kepala Sekolah yang hadir pada kegiatan Rembuk ini, kiranya bisa mengedukasi murid yang ada sekolah untuk mematuhi prokes, ingat kita semua belum terlepas dari virus ini, ” imbaunya.
Lanjut dia, tenaga pendidik juga dapat perlu melakukan Vaksinasi lengkap dan dapat memastikan penerapan Prokes bisa berjalan dengan baik maupun ketersediaan penunjang kesehatan pada sekolah.
“Untuk daerah yang PPKM level satu dua sampai tiga, jangan merasa nyaman dulu atau bebas dari virus Covid-19, tetapi lebih mengutamakan Prokes terutama tenaga pendidik agar PTMT bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Informasi yang terhimpun, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Rembuk Pendidikan ada sekitar 200 orang.
Jumlah itu terdiri dari Komunitas Adat Terpencil, Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan Kabupaten Parigi Moutong, Pengurus PGRI, Forum Taman Baca (TBM) Masyarakat, Kelompok Kerja Guru (KKG), KKM, Guru Penggerak, maupun para Instruktur pembelajaran kelas jauh.