NASIONAL, Seruanrakyat.online – Jika realisasi penghapusan angka kemiskinan ekstrem belum tuntas, maka DPR akan memfasilitasi pemerintah melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025.
“Konvergensi program atas penghapusan kemiskinan ekstrem sudah telah dan akan terus dijalankan jika realisasinya tahun 2024 penghapusan kemiskinan ekstrem belum tuntas, kita fasilitasi bersama melalui RAPBN 2025 agar pemerintah bisa tetap menuntaskan,” ungkap Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 4 Juni 2024, melansir dpr.go.id.
Menurutnya, ketegangan geopolitik bisa mengancam aktivitas ekonomi yang mengakibatkan harga komoditas global melonjak serta menghempas kurs rupiah serta berujung menekan ketahanan ekonomi nasional.
“Booming harga komoditas 2 tahun yang lalu persisnya di 2022 kian memperkaya lapisan ekonomi atas, kesenjangan sosial kian menganga. Angka kesenjangan sosial kian melebar,” ujarnya.
Said menekankan, kemakmuran harus dinikmati bersama dan kecenderungan naiknya kesenjangan sosial harus dikendalikan oleh pemerintah.
Ia pun menilai, seluruh agenda pembangunan yang dijalankan selama ini masih belum mampu mengangkut seluruh rakyat keluar dari lembah kemiskinan ekstrem.
