Seruanrakyat. online, Parigi Moutong– Hampir lima tahun lamanya setelah gempa bumi hebat mengguncang dan meluluhlantakan sebagian wilayah Sulawesi Tengah, termasuk Parigi Moutong, masih ada sekolah yang tetap menggunakan bangunan rusak.
Di Parigi Moutong, terdapat dua Sekolah Dasar (SD), di Kecamatan Parigi Tengah yang masih menggunakan kelas darurat untuk proses belajar mengajar. Dua sekolah tersebut yaitu, SD Negeri Petapa dan SD Inpres Binangga.
Ruang kelas darurat itu terpaksa masih dipakai, karena tidak ada ruang lain yang bisa digunakan untuk siswa pasca gedung sekolah rusak karena peristiwa gempa bumi tahun 2018 silam.
Kepada media inj, Selasa (30/05), guru SD Inpres Binangga Mardiansi SPd, mengakui pasca peristiwa gempa bumi tahun 2018 silam, sampai saat ini pihaknya masih menggunakan kelas darurat.
“Padahal kami sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan, untuk mendapatkan bantuan bangunan baru, “ujarnya.
Ia menjelaskan, usulan tersebut sempat dikembalikan di tahun 2021 dan 2022, karena terdapat kesalahan di data pokok pendidikan (dapodik).
“Sayangnya, sampai saat ini belum juga terealisasi, kami sempat dijanji dari tahun tahun 2021 sudah ada pembangunan gedung baru, tetapi tidak ada, kemudian di tahun 2022 juga begitu, tidak ada, karena dianggap ada kesalahan di data dapodik,” tuturnya.
Ia menjelaskan, di tahun sebelumnya pihaknya telah mendapatkan kunjungan dari PUPR, yang melihat langsung kondisi bangunan sekolah darurat.
“Bahkan mereka yang mengukur langsung, bangunan tersebut, saya sudah lupa entah itu dari PUPR kabupaten atau provinsi,” bebernya.
Lanjut ia, sekarang ini proses belajar mengajar hanya sampai di pukul 11.00 WITA, sebab ruang kelas darurat tidak bisa digunakan hingga pukul 12.00.
“Keren kondisi kelas itu panas, sehingga murid pun tidak nyaman dalam mengikuti proses belajar mengajar, parahnya lagi kalau musim hujan, ruang kelas pasti tergenang air, “sebutnya.
Mardiansi berharap, dalam waktu dekat permohonan pembangunan ruang kelas atau gedung baru bisa terealisasi.
Hal yang sama juga dijelaskan, Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Petapa, Harlia, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa, (30/05).
“Kondisi kelas darurat kami ini Pak, sudah lama rusak, tetapi sampai saat ini belum juga tersentuh bantuan pemerintah,” bebernya.
Terkait dengan usulan, kata ia, sudah beberapa kali dilakukan namun masih juga belum menemui titik terang.
“Bahkan sudah ada gambar sekolah di serahkan kepada kami, tetapi sudah di pertengahan 2023, belum muncul bantuan tersebut,” terangnya.
Pihaknya berharap, pemerintah melalui OPD terkait bisa segera merealisasikan permohonan mereka agar siswa bisa mengikuti proses belajar dengan baik.