Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Tengah, Isram Said Lolo, menyebutkan PEKNAS hadir untuk membangkitkan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).
“Kehadiran PEKNAS di Sulteng, tentunya bisa memberi warna, bagi masyarakat khususnya para pelaku UMKM,” ujarnya saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya, Senin 20 Januari 202l5 malam.
Ia menjelaskan, pemberdayaan para pelaku UMKM ini, sudah menjadi program prioritas PEKNAS, yang akan beriringan dengan pemerintah daerah.
Menurutnya, banyak UMKM di Sulawesi Tengah khususnya di Parigi Moutong (Parimo) belum semuanya diberdayakan secara merata.
“Untuk itu, hadirnya PEKNAS menjadi salah satu solusi bagi UMKM, nantinya kami (PEKNAS) akan melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM itu sendiri, mulai dari pelatihan hingga pemasaran,” ujar senator asal Parigi Moutong, Isram Said Lolo atau lebih dikenal (ISL).
ISL menuturkan, bukannya pelatihannya, PEKNAS juga akan membuka peluang pasar bagi UMKM.
“Selama ini, pelaku UMKM kita hanya tau melakukan produksi usaha lokal mereka, tetapi untuk memasarkan sulit, padahal banyak minimarket atau Al-famidi di Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Lanjut ISL, ini sudah menjadi tugas PEKNAS untuk melakukan koordinasi secara berjenjang, mulai dari pemerintah daerah atau langsung ke Pemerintah Pusat, dalam hal ini Manteri Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).
“Tentu kalau Al-famidi, Indomaret dan beberapa minimarket lainnya, tidak mau menerima hasil produk dari UMKM lokal kita, dengan alasan belum mempunyai logo halal, dan sebagainya, tentu kami akan koordinasi dengan Kemenag, apabila semuanya sudah terpenuhi lantas tidak dapat di pasarkan di beberapa gerai ini, garis koordinasi kan jelas, pemerintah daerah atau pemerintah pusat,” sebutnya.
Ia menambahkan, selaku Lider di DPW PEKNAS Sulawesi Tengah, ini akan menjadi tugas besar dalam memajukan UMKM.
“Kalau produk lokal tidak mendapatkan peluang di daerah, kami dorang untuk dapat peluang pasar di manca negara,” bebernya.
ISL meyakni, sebagai salah satu figur yang sempat gagal maju dalam Pilkada Parimo tahun 2024 silam jalur independen, tidak menjadi hambatan atau niat untuk tetap membangun daerah.
“Bagi saya jiwa kepemimpinan itu bukan hanya berlaku ketika kita menjadi seorang pejabat atau pemimpin di suatu daerah, akan tetapi kemampuan seorang memimpin itu dilihat ketika kita mampu berkreativitas melahirkan gagasan gagasan dan menciptakan ide inovasi revolusioner tanpa harus dengan jabatan sebagai kepala daerah, sehingga saya berkeyakinan PEKNAS ini akan menjadi besar ketika seorang leader mampu menciptakan peluang,” pungkasnya.