Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Kuasa Hukum Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Defina, Sumitro SH MH, mengaku pihaknya merasa dirugikan dengan adanya ‘isu’ yang beredar di masyarakat terkait larangan bagi Puskesmas untuk merujuk pasien BPJS ke RSIA Defina.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin Budianto didampingi Ketua Komisi IV, Arifin Dg Palalo, dan di hadiri Direktur RSUD Anuntaloko, Dinas Kesehatan, Ketua IDI Parimo, IBI Parimo, BPJS, Dinas Sosial, Kuasa Hukum RSIA Defina maupun sejumlah Kepala UPTD Puskesmas Parigi Moutong, di ruang paripurna Senin 04 September 2023.
Pada kesempatan itu, Direktur RSUD Anuntaloko, dr. Revy Tilaar, menyebutkan, Setiap rumah sakit di Parimo harus mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai untuk melakukan pelayanan kesehatan.
“Tetapi yang terjadi sekarang SDM kita itu di ambil, untuk melakukan praktek di rumah sakit Swasta, padahal semua fasilitas sudah kami berikan, mulai dari insentif, mobil hingga rumah,” terangnya.
Menurut Revi, harusnya tenaga medis maupun dokter yang sudah berstatus ASN atau kontrak, lebih mengutamakan tugasnya di rumah sakit dimana dia terima sebelumnya, sesuai jam kerja yang telah di tetapkan pihaknya.
Menanggapi hal itu Sumitro menegaskan, pernyataan Direktur RSUD Anuntaloko, seperti ‘anak-anak’.
“Kami yakin dan percaya bahwa dokter yang melakukan praktek di RSIA Defina itu tidak mengganggu jam kerja yang ada di RSUD Anuntaloko,” ujarnya.
Pasalnya, kata ia, jarak tempuh kedua rumah sakit itu tidak memakan waktu yang cukup lama, sehingga tidak mengganggu jam kerja dokter tersebut.
“Bahkan semua dokter yang bekerja di RSIA Defina berkediaman dalam Kota Parigi dan berdekatan dengan RSUD Anuntaloko,” sebutnya.
Lanjut Sumitro, terkait dokter yang melakukan praktek di rumah sakit Swasta atau Negeri, hampir dipastikan tidak bertentangan dengan Undang-Undang.
“Apalagi mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan, dokter dari luar negeri pun boleh juga melakukan praktek di Indonesia, ” bebernya.
Menurutnya, para dokter yang melakukan praktek di RSIA Defina, bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan kepentingan warga Parigi Moutong
“Loh, kita memberikan pelayanan terbaik masa itu menjadi masalah, musibah bagi RSUD Anuntaloko, itu tidak benar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan fakta lapangan, sebagian masyarakat Parimo lebih cenderung memilih berkunjung ke RSIA. Karena pelayanan kesehatan yang lebih di utamakan.
“Jadi bukan hanya pasien yang kami manjakan, tetapi keluarga pasien juga merasakan hal yang sama,” bebernya
Ia menambahkan, harusnya ini menjadi tolak ukur sebagai Rumah Sakit Umum Daerah, untuk melakukan persaingan yang lebih sehat,” tandasnya.