Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Tahun 2020 kemarin, Pemerintah Desa (Pemdes) Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, membangun tempat penyulingan nilam.
Kepala Desa Tolai I Made Gede Dipayana mengatakan, pada tahun itu Pemdes melihat peluang yang cukup bagus, sehingga penyulingan nilam dibangun kemudian diberi penyertaan modal yang dikelolah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kata ia, tahun 2020 hingga 2021, badan usaha ini dianggap ‘manjur’ oleh pemerintah desa dalam menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“BUMDes itu mulai berdiri tahun 2020, bahkan di tahun yang sama usaha penyulingan sudah berjalan ,” ujarnya pada tim redaksi seruanrakyat.online saat berkunjung ke ruang kerjanya, Jumat (23/09).
Lanjutnya, penyulingan minyak nilam awalnya berjalan lancar bahkan merupakan program unggulan.
Namun belakangan, suplai bahan bakunya (nilam) berkurang sebingga membuat usaha penyulingan itu lambat berproses.
“ sampai saat ini masih beroperasi, terkadang satu bulan hanya sekali, kalau tahun lalu full,” tuturnya.
Kades menambahkan, sewaktu pembangunan tempat penyulingan itu diusulkan, pihak Pemdes melihat masyarakat membutuhkan tempat menyulingan karena banyaknya hasil panen.
“Waktu itu masyarakat banyak yang panen nilam tetapi tidak terlayani, sehingga kami bagun penyulingan tersebut, seiring berjalan waktu banyak masyarakat yang membangun usaha penyulingan pribadi,” terangnya.
Ia juga mengatakan, saat ini sudah banyak petani yang berhenti menanam nilam.
Tapi lesunya aktivitas penyulingan nilam ini tersirat tidak begitu berdampak pada Bumdes, sebab masih ada jenis usaha lain.
Kades mengaku, penghasilan BUMDes bukan hanya dari satu jenis usaha, tetapi ada juga bangunan walet dan usaha yang bekerja sama dengan BRI-link.