Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Ajang Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) rencananya akan digelar di Kabupaten Parigi Moutong pada 8 Desember 2021 mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Musda APDESI, untuk memastikan bahwa penetapan lokasi pelaksanaan Musda bukan di luar wilayah Parigi Moutong.
Penentuan lokasi Musda, telah melalui musyawarah dan mendapat suatu kesepakatan oleh panitia penyelenggara Musda APDESI Parigi Moutong.
Berdasarkan pemberitaan media ini sebelumnya, Musda APDESI Parigi Moutong wacananya bakal digelar di Kota Palu Sulawesi Tengah dengan sejumlah pertimbangan, termasuk alasan minimnya fasilitas.
Wacana itu disinyalir menuai protes, sebab diprediksi akan menelan biaya hingga ratusan juta rupiah, sebab acara akan dikelola panitia penyelenggara.
Bahkan pemilihan lokasi Musda di Kota Palu ini, awalnya diduga atas dorongan Kepala Dinas (Kadis) PMD Parigi Moutong Zulfinachri Ahmad.
Ketua Panitia Musda Apdesi Parigi Moutong, Irfan Adnan yang merupakan Kepala Desa Bambalemo menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan panitia untuk melakukan pembatalan rencana kegiatan Apdesi di Kota Palu.
“Adapun Pertimbangan kami sebagai panitia yaitu biaya yang dibebankan bagi 278 Kepala Desa, apabila kegiatan musda diselenggarakan di kota palu, kemudian dari segi pendapatan masing-masing kepala desa tidak semuanya sama,”ungkapnya.
Kemudian kata Irfan, penetapan Musda APDESI di wilayah Parigi Moutong merupakan ajang promosi potensi daerah, sehingga bisa membuka peluang pendapatan ekonomi bagi masyarakat.
“Bukan hanya kegiatan Apdesi, tidak menutup kemungkinan kegiatan besar pun kami akan lakukan nantinya di sini,”terangnya.
Irfan menegaskan, bagi 278 pejabat Kepala Desa yang mengikuti Musda Apdesi tidak akan dipungut biaya kontribusi oleh panitia.
Biaya kontribusi gratis, sebab Panitia Apdesi telah membuat Proposal bantuan dana ke sejumlah pihak di wilayah Parigi Moutong.
Namun demikian, khusus untuk biaya penginapan itu menjadi tanggung jawab masing-masing kepala Desa, mengingat tempat yang digunakan untuk Musda bukanlah fasilitas yang memiliki penginapan.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, menurut Irfan, seharusnya semua kepala desa yang mengikuti kegiatan ini, digabungkan pada satu tempat, namun karena keterbatasan fasilitas sehingga para kepala desa harus mencari penginapan masing-masing.
Lanjut ia, ada pun yang menjadi beban biaya panitia dalam kegiatan Musda tersebut, yakni penyediaan ATK, konsumsi dan fasilitas pendukung lainnya.
Perlu diketahui, sebelum wacana Musda APDESI di Kota Palu dibatalkan, ada sekitar 100an Kepala Desa yang menyetor biaya kontribusi sesuai angka yang ditentukan panitia.
Menurut Irfan, dana yang sudah terlanjur dikumpulkan itu nantinya akan dikembalikan setelah selesai kegiatan Musda APDESI.
Ia menambahkan, penetapan lokasi kegiatan Musda APDESI pada Desember nanti bertempat di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, rencananya kegiatan tersebut akan digelar selama dua hari.