Seruanrakyat.online, Parigi Moutong – Asisten II ir Lewis mengatakan, penyediaan air minum dan sanitasi untuk masyarakat Parigi Moutong (Parimo) belum mencapai seratus persen.
Hal itu Lewis sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan review dan monitoring Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) di ruang pertemuan Bapelitbangda Parigi Moutong belum lama ini.
“Berdasarkan data dari Badan Statistik tahun 2021 Kabupaten Parigi Moutong, penyediaan air minum baru mencapai 78,01 persen, kemudian akses sanitasi sebesar 60,01 persen,” paparnya.
Lanjutnya, masih ada selisih presentase yang harus dituntaskan beberapa tahun kedepan, agar Parigi Moutong mencapai seratus persen penyediaan air minum dan sanitasi.
Sehingga kata ia, untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan kerja keras semua pihak, juga perlu adanya kolaborasi program dengan semua pemangku kepentingan.
Lewis menuturkan, saat ini ada banyak sumber pendanaan dan program yang tersedia yang siap membantu mewujudkan target program ini.
“Adapun kegiatan hari ini adalah salah satu bentuk kolaborasi yang bisa kita laksanakan agar target capaian nasional dapat kita raih,” terangnya.
Pemerintah Daerah berharap kegiatan review dan monitoring RAD AMPL ini dapat menghasilakn perencanaan yang kolaborasi dan terstruktur untuk mencapai target.
Sehingga nantinya bisa menjadi acuan pembangunan penyediaan akses air minum dan penyehatan lingkungan di Parigi Moutong.
“Masi banyak masyarakat di Wilayah Parigi Moutong yang belum memiliki akses yang layak terhadap sarana air minum yang berkelanjutan dan sanitasi yang sehat,” bebernya.
Lewis menambahkan, program Pamsimas yang dilaksanakan pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 ini, merupakan instruksi pelaksanaan dalam menjalankan dua agenda nasional.
Yaitu, meningkatkan cakupan penduduk terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan akses yang berkelanjutan berbasis masyarakat.
“Semakin bagus air minum dan sanitasi maka imun kita menjadi lebih baik agar kita bisa terhindar dari Corona virus Disase 2019,” pungkasnya