Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Pemerintah Desa (Pemdes) Mertesari Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, menuntaskan tiga program fisik tahun anggaran 2021, di tengah situasi pandemi Covid-19
Dari tiga program tersebut, menghabiskan kisaran ratusa jutaan rupia yang di alokasikan melalui Dana Desa (DD) Mertasari.
Padahal, penggunaan DD di masa pandemi Covid-19. Bisa diyakini dapat melalukan pemulihan ekonomi secara nasional, akan tetapi. Pemerintah Desa (Pemdes) Mertasari lebih cenderung menghabiskan tiga program fisik , yakni pembagunan jalan katong produksi, draenasi dan pemasangan bronjong.
Sebelumnya, tiga program tersebut sudah di usulkan pada tahun anggran 2020 sesuai permintaan masyarakat. Sehingga dilakukan Musyawara Dusun (Musdus), setelah itu dilakukan pengusulan melalui Musyawara Desa (Musdes).
Kepala Desa Mertasari I Made Kharyanto, mengungkapkan, saat Solakakita.com berkunjung ke kediamanya. Kamis (12/08).
“Untuk tahun anggaran 2021 ini, ada dua program desa. Yaitu, fisik dan pemberdyaan, sementara yang baru terealisasi ini hanya sebagian. Program fisik dan BLTDes,” ujarnya.
Ia menuturkan, jumlah keseluruhan program fisik desa mertasari ini ada enam. Akan tetapi dari enam program itu, baru tiga yang selesai di kerjakan.
Kepala Desa, Penyelesaian Program Fisik dan Pemberdyaan Menunggu Triwulan II
“Kemudian sisahnya lagi menunggu pencairan aggaran triwulan (TW) tahap dua, begitu pun program pemberdyaan, pengadaan ternak itik dan perbengkelan,” terangnya.
Penyelesain Program Fisik dan Pemberdyaan Menunggu Triwulan II,
Selain itu, kata I Made, penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTDes) bagi 43 Kepala Keluarga (KK) masuk juga dalam program pemberdyaan desa yang di anggarkan selama 12 bulan.
“Adapun Kendala kami di desa cuma itu, kebanyakan anggaran Dana Desa masuk ke BLT. Sehingga, penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai baru sampai tuju bulan dan masing-masing KK menerima sebesar Rp 300.000 secara bertahap ” ungkapnya.
Lanjut ia, untuk diketahui Dana Desa Mertasri tahun 2021 ini, mencapai kisaran Rp 800 jutaan, sedangkan ADD mencapai Rp 200.000 juta lebih. Kalau di gabungkan total keseluruhan mencapai Rp 1,2 miliyar lebih.
“Kemudian dana desa yang mencapai kisaran Rp 800 jutaan ini di pangkas lagi delapan persen untuk penaganan Covid-19, sehingga dari beberapa item program pekerjaan yang belum terealisasi . Nantinya akan di kerjakan pada penganggaran triwulan II tahun 2021,”pungkasnya.
Cr.1