Pemerintah Salurkan Bantuan PSU untuk Bangun Lebih Banyak Rumah MBR

Sumber foto: Kementerian PUPR
Seruan Rakyat

NASIONAL, Seruanrakyat.online Dalam rangka pencapaian target program satu juta rumah, Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan menyalurkan bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU).

“Program ini merupakan bentuk nyata keseriusan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita terpenuhinya kebutuhan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama rumah terjangkau layak huni dan berkualitas bagi MBR,” ungkap Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, melansir pu.go.id.

Kata ia, penyaluran bantuan PSU untuk mendorong para pengembang perumahan membangun lebih banyak rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), khususnya rumah bersubsidi. 

“Adanya PSU diharapkan mampu membuat lingkungan rumah bersubsidi yang lebih nyaman serta mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak dan berkualitas,” ujar Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, pada kesempatan yang sama.

Masih dari sumber yang sama, Direktur Rumah Umum dan Komersial, Fitrah Nur menerangkan, penyaluran bantuan PSU diperlukan agar para pengembang lebih bersemangat membangun rumah untuk MBR. Pihaknya juga menerjunkan tim untuk melakukan verifikasi lapangan dan sosialisasi kepada pengembang dan pemerintah daerah terkait bantuan PSU.

Ia menerangkan, pada tahun anggaran 2023 pemerintah menyalurkan bantuan PSU untuk 43.068 unit rumah bersubsidi di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, jumlah penyaluran bantuan PSU paling banyak adalah di Sulawesi Selatan dengan 89 pengembang perumahan bersubsidi. 

“Adapun, bentuk bantuan pembangunan PSU meliputi jalan, drainase, sistem penyediaan air minum serta prasarana dan sarana persampahan. Sedangkan bantuan jalan meliputi jalan lingkungan perumahan, jalan penghubung antar perumahan atau jalan akses perumahan umum,” terangnya.

Bantuan pembangunan PSU, imbuhnya, diperuntukkan bagi perumahan skala besar dan perumahan selain skala besar.

Perumahan skala besar meliputi perumahan umum dan perumahan dengan hunian berimbang, sedangkan perumahan skala besar komposisinya terdiri atas satu perumahan atau lebih dari satu perumahan.

“Pemerintah juga menyalurkan subsidi Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sehingga masyarakat bisa memiliki rumah bersubsidi dengan harga terjangkau dan angsuran tetap selama masa tenor. Jadi selain harga rumah bersubsidi terjangkau oleh MBR, fasilitas di dalamnya juga bagus karena jalan lingkungannya juga bagus,” paparnya.

Menurutnya, salah satu hal yang perlu menjadi fokus pemerintah adalah bagaimana mengurangi backlog perumahan yang berdasarkan data Susenas sebesar 12,7 juta unit.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai pihak khususnya stakeholder perumahan untuk berkolaborasi membangun rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat.

“Sektor perumahan memiliki kontribusi besar terhadap PDB sebesar 14 persen. Selain itu, pembangunan perumahan di daerah juga akan membantu peningkatan perekonomian dan kesejahteraan sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Baca juga: https://pu.go.id/berita/salurkan-bantuan-psu-kementerian-pupr-dorong-pengembang-bangun-lebih-banyak-rumah-mbr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *