Pemprov Sulbar Gelar Rakor Bahas Tiga Langkah Atasi Bencana

Sumber foto:https://berita.sulbarprov.go.id/
Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online,MAMUJU– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas tiga langkah mengatasi bencana.

Tiga langkah tersebut adalah memaksimalkan Sistem Peringatan Dini, melakukan gladi dan memetakan titik rawan bencana. 

“Perlu Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) dengan fokus melakukan deteksi potensi bencana yang mengganggu akses Trans Sulawesi,” ungkap PJ Gubernur Sulbar, Akmal Malik, melansir sulbarprov.go.id.

Menurutnya, hal tersebut perlu melibatkan seluruh kabupaten untuk memetakan titik-titik rawan bencana yang perlu diwaspadai, sehingga setiap stakeholder yang terlibat memiliki bahan untuk mempersiapkan dan mengantisipasinya.

Langkah awal lanjut ia, dengan mengumpulkan data, selanjutnya melakukan gladi dengan melibatkan seluruh kabupaten. 

“Saya minta kita all out fokus mengatasi bencana, rencana kita melakukan gladi pertengahan November. Tentunya berbeda-beda penanganan bencana di setiap kabupaten,” ungkapnya.

Akmal Malik mengatakan, belum lama ini lintas Trans Sulawesi terganggu akibat longsor di beberapa titik di Sulbar.

Dijelaskan, jalur Trans Sulawesi sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, bukan hanya Sulbar terdampak melainkan Sulsel, Sulteng termasuk daerah lain.

“Itu berdampak terhadap perekonomian negara sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat,” ujar Akmal Malik. 

Untuk itu melalui rakor tersebut, perlu langkah strategis dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Instansi terkait melakukan kolaborasi mengantisipasi kondisi cuaca kedepan.

Ia berharap, Pemda di enam kabupaten lebih aktif untuk mencari langkah-langkah. Kejadian di Majene menjadi pembelajaran dan tidak boleh terulang. 

“Memang ada jalur laut, tapi jangan biarkan masyarakat sendiri berpikir, akibatnya kemarin ada peristiwa perahu tenggelam. Pemkab harus bergerak. Kita tidak mau ini terulang, kita harus menjamin keselamatan masyarakat kita terjaga,” tegasnya.

Masih dari sumber yang sama, Dansat Brimob Polda Sulbar, Kombes. Pol. Iwan Sazali mengatakan, siap menjalankan sistem peringatan dini dan perlunya ada gladi.

Menurutnya, tiga hal yang perlu ditekankan adalah  memetakan titik rawannya, melakukan pengamanan dan penanganan di titik bencana. 

“Bagaimana agar penanganan cepat, tidak berlarut-larut, termasuk penyiapan alat berat di setiap titik,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala BMKG Kelas II Tampa Padang, Agus menyampaikan, Oktober adalah awal musim hujan dan masih akan terjadi dari November hingga Desember. 

“Memang ada juga informasi bahwa Sulbar ada daerah hujan sepanjang tahun. Longsor dan banjir perlu diantisipasi seperti longsor yang terjadi di Majene,” ujar Agus.

https://berita.sulbarprov.go.id/index.php/kegiatan/item/3713-maksimalkan-sistem-peringatan-dini-agendakan-gladi-dan-petakan-titik-rawan-bencana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *