Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menggelar workshop Pembahasan Draf Final Rencana Kontigensi (DRK) Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Parigi Moutong, Selasa 27 Juni 2023.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari workshop penyusunan draft nol rencana kontigensi gempa bumi dan tsunami 30 Mei- 1 Juni lalu.
Dokumen Rencana Kontigensi Gempa Bumi dan Tsunami ini nantinya, akan dijadikan acuan dan membantu pemerintah daerah dalam menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong, Idran ST M.PW dalam sambutanya mengatakan, pihaknya berharap dalam penyusunan draf semua data yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan mendekati sempurna.
“Data yang digunakan benar, sehingga dokumen ini menjadi standar untuk Parigi Moutong. Dokumen ini akan menjadi milik daerah karena rangkaian kegiatan kontigensi ini menjadi bagian dari kontigensi se-Indonesia,” ujar Idran.
Sementara itu, Analis Bencana, Diannita Agustinawati SE MM dari Direktorat Kesiapsiagaan Kedeputian Bidang Pencegahan BNPB mengatakan, setelah dilakukan finalisasi maka tahap selanjutnya yaitu semiloka dan sosialisasi,dimana kegiatan Penyusunan dokumen ini di fasilitatori oleh Fasilitator Nasional yaitu Sigit Purwanto dan Moch.Ronggo Dinoyo.
Kata dia, ini merupakan Program Indonesia Disaster Resielence Initiatives Project (IDRIP) untuk 30 Kabupaten/Kota di Indonesia. Di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala yang terpilih menjadi sasaran program.
Penyusunan dokumen ini dipandu fasilitator nasional, dengan melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BPBD, OPD, sejumlah Instansi lembaga terkait, organisasi masyarakat, akademisi dan media masa.
Dokumen ini nantinya akan dilengkapi, peta bahaya, peta wilayah terdampak peta jalur dan titik evakuasi dan peta operasi penanganan kedaruratan.
Untuk diketahui di Parigi Moutong terdapat tiga sesar yakni sesar Tomini, sesar Tokararu dan Sesar Sausu. Pada dokumen rencana kontigensi Gempa Bumi dan Tsunami yang saat ini disusun, mengambil wilayah terdampak dari sesar Tokararu di Kecamatan Parigi Selatan.