Seruanrakyat.online,NASIONAL– Anggota Komisi XI DPR RI, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, Percepatan Akses Keuangan Daerah (PAKD) mendorong pertumbuhan perekonomian.
“Perlu sinergitas agar percepatan keuangan daerah dapat berlangsung optimal yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya, saat memimpin rapat kerja dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VIII dan Himbara, di Denpasar, Bali, Jumat (25/8) melansir dpr.go.id.
Kata ia, perlu dukungan dan komitmen serta sinergi yang baik dari sektor jasa keuangan dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses keuangan, pembiayaan dan permodalan dengan mendayagunakan digitalisasi produk dan layanan keuangan secara konsisten, mudah, cepat, dan transparan.
Untuk itu, diperlukan aksi nyata dari OJK untuk menyusun kebijakan, strategi, dan merancang produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi langkah OJK Regional VIII bersama Himpunan Bank Milik Negara (Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN) dalam mendorong pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan akses keuangan masyarakat dan UMKM, di Denpasar, Bali.
“Tujuan kami melakukan pertemuan karena ingin mengetahui strategi dan upaya OJK bersama dengan Perbankan Himbara dalam mempercepat akses keuangan daerah di Kota Denpasar–Provinsi Bali,” terangnya.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Bali pada Triwulan II-2023 sebesar 5,60 persen (yoy), membaik dibandingkan Triwulan II-2022 yang sebesar 3,09 persen (yoy).
Laju pertumbuhan ekonomi Bali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Nasional sebesar 5,17 persen dan berada di posisi ke enam, tertinggi secara nasional.
“Kami melihat pertembuhan ekonomi di Bali sangat baik dan sehat, ini harus ditingaktkan. Kita terbayang pandemi bali minus 12, tapi saat ini tumbuh bahkan jauh diatas nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan serta menggerakkan perekonomian di Bali.
Ia mengatakan, Bali memiliki 495 Tim PAKD yang disebar di 35 wilayah guna mendorong ketersediaan akses keuangan kepada masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian daerah.
Mendorong optimalisasi potensi sumber dana di daerah dalam rangka memperluas penyediaan pendanaan produktif antara lain untuk mengembangkan UMKM, usaha rintisan (start up business) dan membiayai pembangunan sektor prioritas.
“OJK terus melihat potensi setiap wilayah untuk bisa dikembangkan. Jadi, kami lihat potensi kemudian kami channelkan ke perbankan untuk permodalan dan kami juga memberikan edukasi literasi dan inklusi keuangan agar mereka (pelaku usaha) dapat mengelola keuangannya,” pungkasnya.