Persoalan Obat, Komisi IV DPRD Parimo Gelar RDP Bersama Dinkes dan RSUD Anuntaloko

Komisi IV DPRD Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Anuntaloko di ruang paripurna, Rabu 13 Maret 2024
Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Masalah penyediaan obat di beberapa puskesmas termasuk rumah sakit yang terkesan mengalami kekurangan, Komisi IV DPRD Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Anuntaloko di Ruang Paripurna, Rabu 13 Maret 2024.

Melansir dari pemberitaan sebelumnya, Persoalan Obat Mengemuka Saat Rapat Paripurna, Ketua DPRD Perintahkan Sidak.

Bacaan Lainnya

Hal itu terungkap usai anggota pansus membacakan laporan LHP BPK, di ruang paripurna, Kamis 29 Februari 2024.

Baca juga: https://seruanrakyat.online/persoalan-obat-mengemuka-saat-rapat-paripurna-ketua-dprd-perintahkan-sidak/29/02/2024/

Ketua Komisi IV DPRD Parigi Moutong, Arifin Dg Palalo mengatakan, terkait dengan RDP ini tentunya terdapat keluhan masyarakat atas kebijakan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah utara.

“Keluhan obat ini dari masyarakat, seharusnya obat yang bisa ditanggung oleh BPJS namun mereka (Masyarakat) terkadang disuruh pihak puskesmas harus beli obat di apotik,” ujarnya.

Selain obat, Kata Arifin, terkadang masyarakat yang melakukan perawatan di mintai uang tunai dari petugas kesehatan.

“Padahal ada KISnya masih tercatat aktif tapi dimintai uang dari petugas tersebut, dengan angka yang berbeda-beda, mulai dari 50 hingga 100 ribu, bahkan ada yang menginap dua malam di rumah sakit harus membayar 1,8 juta, perda yang mana dipakai oleh pihak rumah sakit,” terangnya.

Kemudian, Plt Kepala Dinas Kesehatan  I Gede Widiadha, menegaskan secara regulasi atau sistem penyerahan obat pada setiap puskesmas itu setiap bulan.

“Setiap bulan puskesmas itu menyatukan laporan obat ke Dinas Kesehatan, berapa jumlah stok tersisah, berapa yang dibutuhkan, termasuk jenis obat yang dibutuhkan setiap bulan,” ungkapnya.

Menurut ia, apabila puskesmas terdapat melaporkan kekurangan obat, tentunya ini akan menjadi tugas Dinas Kesehatan.

“Saya akan tanya kembali ke puskesmas tersebut, jenis obat apa yang masih kurang. Jangan hanya mengaku kekurangan obat, tetapi memang ada obat yang dibutuhkan kami tidak tahu,” pungkasnya.

Pantaun media ini, adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Direktur RSUD Anuntaloko, Astar Batu Rangka, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Parigi Husna dan Ketua Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupten Parigi Moutong, Mulvida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *