Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Akibat persoalan sepeleh, warga binaan (Warbin) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi Olaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) meminta keadilan
Pucuk permasalahan diawali dari adanya razia Handphone yang diduga berujung penganiayaan terhadap warga binaan oleh oknum Pegawai Lapas, Kamis (07/10).
Warga Binaan Muhammad Rizal, saat dikonfirmasi oleh sejumlah media menuturkan, ada lima warga binaan yang diperlakukan tidak manusiawi lantaran kedapatan menyimpan Handphone pada saat dilakukan pengeledahan oleh petugas lapas kelas III parigi.
“Sebagai warga binaan kami meminta keadilan, padahal persoalan ini hanya sepeleh namun penyiksaannya sudah tidak sesuai prosedur,”ucapnya.
terkait persoalan kata ia, tidak ada profokator didalam lapas, kejadian ini spontanitas karena hanya persoalan sepeleh.
“Lima teman kami dianiaya hanya karena ditemukannya Handphone saat penggeledahan dan kami mau dibina bukan disiksa, kami bukan binatang,” ujarnya.
Ia menuturkan, adapun kesalahan teman-teman harusnya dilakukan pembinaan bukan langsung main kekerasan.
Lanjut ia, aneh Lapas Kelas III parigi hanya masalah sepeleh mereka “Petugas” langsung main pukul.
“Contohnya ada lima teman kami yang dipukul, padahal masih banyak hukuman lain yang harus diterapkan seperti menyapu lapangan dan banyak hukuman lain dalam bentuk binaan,” tuturnya.
Lanjut ia, ini bukan penjara, ini rumah binaan dan layaknya mendapatkan dibina dengan baik.
“Seandainya ada tujuan lain mungkin kami sudah membongkar tempat ini dan melarikan diri, tetapi kami hanya menuntut keadilan bahkan ada teman kami dikasi makan sepatu,”jelasnya.
Terkait kejadian ini, Kepala Lapas Kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo saat dikonfirmasi sejumlah awak media lokasi tersebut. mengakui mendengarkan tuntutan dari warga binaan.
“Namun pihaknya tetap fokus dan terlebih dahulu menenangkan warga binaan agar tetap kondusif,” ujar Kalapas.
Ia menambahkan, tentunya tuntutan mereka perlu diklarifikasi melalui pemeriksaan dari pimpinan dan pihaknya siap untuk mengklarifikasi, ” Satu jam sebelum ribut memang ada pemeriksaan razia terhadap warga binaan, namun belum mengetahui pasti pemicu keributan tetapi kami tetap menginginkan situasi tersebut harus kondusif,” pungkasnya