NASIONAL, Seruanrakyat.online – Komisi X DPR RI, Putra Nababan, mendorong lembaga pendidikan khususnya di bidang pertanian, berperan memberi terobosan dalam memberikan dampak bagi ketahanan pangan nasional.
“Selain itu, agar lebih banyak kualitas SDM dan produk maupun jasa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan kebermanfaatannya semakin luas bagi masyarakat kita,” ujarnya, dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemendikbudristek, di Jakarta, Kamis (7/9).
Dalam kesempatan itu, Perwakilan pimpinan sidang, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi serangkaian program Merdeka Belajar yang bergulir untuk ke depan, dapat berjalan berkesinambungan guna menjawab berbagai persoalan di dunia pendidikan.
Selanjutnya, Eva Stefany Rataba, juga mengapresiasi filosofi Merdeka Belajar yang tertuang dalam setiap episode kebijakan Kemendikbudristek.
Berikutnya, dari Fraksi Gerindra, Nuroji, mendorong penguatan pendidikan karakter lebih gencar dilakukan di semua jenjang pendidikan.
“Kurikulum harus didorong agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Jumlah guru produktif diperbanyak. Selain itu, APK pada jenjang pendidikan tinggi juga harus diperbesar. Untuk KIP, perlu ditingkatkan cakupan bantuannya,” tandasnya.
Ia mengimbau peningkatan hilirisasi produk yang dihasilkan para lulusan agar dapat menunjang perekonomian kreatif.
Anggaran untuk ketahanan budaya harus bisa terukur guna meningkatkan kesejahteraan pegiat seni dan budayawan.
Sementara itu, Anita Jacoba Gah menekankan, agar program yang direalisasikan ke depan oleh Kemendikbudristek bersifat inklusif dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial sehingga layanan pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.
Illiza Sa’aduddin Djamal, juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Menurutnya, pintar saja tidak cukup melainkan juga harus beradab.
“Kedepan, guna mengoptimalkan capaian program maka Kemendikbudristek perlu meningkatkan sinergi dengan berbagai kementerian/lembaga terkait,” pungkasnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, berbagai masukan dari Komisi X tentang akselerasi PIP, akan menjadi fokus anggaran Kemendikbudristek ke depan.
“Tahun 2024 menjadi kesempatan emas untuk mengakselerasi semua program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak. Selain itu, kami memastikan hampir 100 persen sekolah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
(Sumber : Siaran Pers DPR)