Parigi Moutong, seruanrakyat.online– PT Ecotropica yang tergabung dalam China Oilfield Services Limited (COSL) mulai melakukan ferifikasi 61 rumpon saat melakukan survei seismik 3D.
Hal itu diungkapkan, Humas PT. Ecotropica Jumadi Achmad, saat dikonfirmasi sejumlah awak media melalui via WhatsApp, Senin 22 Desember 2025.
Ia menjelaskan, verifikasi ini merupakan tahapan dari survei seismik 3D di perairan Teluk Tomini, khususnya Desa Kasimbar.
“Rumpon yang sudah diputuskan, akan kami verifikasi kembali berdasarkan identitas kepemilikan rumpon tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, kepemilikan rumpon akan mengisi form verifikasi, yang memuat tentang identitas rumpon dan dokumentasi pemutusan di lokasi yang terdampak kegiatan survei seismik.
“Dalam form verifikasi nantinya akan di isi oleh beberapa stakeholder terkait termasuk Dinas Kelautan dan Polairud sebagai saksi,” tuturnya.
Ia juga menegaskan, rumpon yang sudah diputuskan oleh pihak perusahaan, semuanya dievakuasi di lokasi penampungan yang ada di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo.
“Adapun konpensasi yang kami berikan untuk kepemilikan rumpon sebesar Rp 45 juta, entah itu rumpon tanam maupun rumpon biasa nilainya tetap sama,” terangnya
Lanjut ia, untuk saat ini rumpon nelayan yang sudah diputuskan pihak perusahaan sekitar lebih 61 unit
“30 rumpon kami tempatkan di Desa Paranggi, 25 rumpon masih berada di laut, enam di antaranya masih di Desa Wakai Kabupaten Tojo Una-Una dan Desa Ketapang,” sebutnya.
Ia menambahkan, enam rumpon yang terdampak sampai keluar lokasi survei seismik murni bukan disengajakan, melainkan pengaruh cuaca buruk di perairan tersebut.
“Untuk sementara waktu, jumlah rumpon yang kami amankan dilaut sekitar 31 unit. Mengingat lokasi penampungan jauh dari tempat survei kami, sehingga enam rumpon yang terlepas buka kami sengaja, murni pengaruh cuaca buruk,” pungkasnya.












