Palu, Seruanrakyat.onlone- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng Christina Shandra Tobondo, mengatakan, pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, wajib menyusun peta jalan desain olahraga tahun 2021-2045 secara periode.
Hal itu ia katakan, saat membuka secara resmi Coaching dan Mentoring Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan dan Roadmap Desain Olahraga Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2025-2029. Bertempat, di Bappeda Provinsi Sulteng. Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Sandra Tobondo menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan advokasi dan asistensi melalui bimbingan teknis kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Sulteng.
Shandra juga menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 tentang tata cara penyusunan desain olahraga daerah bahwa pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
“Pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan,” ucapnya.
Dijelaskannya juga, berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Sosenas) tahun 2023, menunjukkan bahwa populasi pemuda di Indonesia mencapai sekitar 64,16 juta jiwa atau setara dengan 23,18 persen dari total penduduk.
“Jumlah pemuda di Sulawesi Tengah usia 16 sampai 30 tahun sebanyak 808.435 ribu jiwa dari total penduduk Sulteng atau 25,62 persen,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2024 adalah 60,00 dan meraih peringkat pertama secara Nasional.
“Pemerintah Provinsi Sulteng memberikan apresiasi kepada Rian Hengky Ranonto, pemuda asal Tentena Kabupaten Poso meraih peringkat pertama pada ajang Pemuda Pelopor Tahun 2024 kategori Pangan di tingkat Nasional,” tutur Shandra.
Lebih lanjut dijelaskan, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut Tahun 2024, kontingen Sulawesi Tengah menorehkan peningkatan prestasi yang signifikan dengan perolehan 8 medali emas, 7 medali perak dan 20 medali perunggu. Dan perolehan tersebut menempatkan Sulteng pada peringkat 18 dari 39 kontingen.
Kaban Bappeda berharap, pembangunan kepemudaan harus mendapatkan perhatian intens baik pemerintah pusat maupun daerah Kabupaten/Kota se-Sulteng.
“Perangkat daerah Kabupaten dan Kota yang belum menyusun RAD pelayanan kepemudaan dan desain olahraga untuk segera menyusun,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga diwakili Asisten Deputi Kepeloporan Kemenpora RI Mohamad Adsan, menyampaikan, bahwa rencana aksi daerah adalah rencana aksi produksi Kabupaten/Kota yang berisi program kegiatan kepemudaan guna mewujudkan sumber daya pemuda yang berkualitas dan berdaya saing.
“Untuk mengukur kualitas pemuda, kami di kementerian mengembangkan indeks pembangunan pemuda,”ucap Adsan dalam arahannya secara Virtual.
Selain itu kata Adsan, tujuan pembangunan Kepemudaan yaitu untuk mewujudkan pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, cerdas, inovatif, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan.
“Ini sangat penting karena Pemuda memegang peranan penting dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Menurutnya, ada tiga peran pemuda dalam pembangunan nasional yakni ; (1) sebagai kekuatan moral, (2) memperkuat Iman dan ketahanan spiritual, (3) kontrol sosial.
Ia berharap bahwa pemuda bukan hanya sebagai objek pembangunan tetapi sebagai subjek pembangunan nasional.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen dan pembacaan komitmen kepemudaan.
Turut hadir ; Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng Simon Sapary, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Irvan Aryanto, para Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se-Sulteng, Kadispora Kabupaten/Kota se-Sulteng, Lintas Sektor Kepemudaan Sulteng dan pihak terkait lainnya.
(Sumber : PPID Utama/Diskominfosantik Provinsi Sulteng)