Tahun ini, BPBD Parigi Moutong Prioritaskan Enam Program Kebencanaan

Tahun ini, BPBD Parigi Moutong Prioritaskan Enam Program Kebencanaan
Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online, Parigi Moutong– Tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, memprioritaskan enam program kebencanaan.

Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Mohhamad Ikbal, saat di temui sejumlah awak media di ruang kerjanya, Jumat 19 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini pihaknya telah menyiapkan enam program prioritas yaitu, gladi kesiapsiagaan bencana, pelatihan pencegahan mitigasi bencana, penguatan kapasitas, penguatan kelembagaan, penyusunan dokumen kontingensi, sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi bencana,” ujarnya.

Ia menjelaskan, program gladi kesiapsiagaan bencana bertujuan untuk mempersiapkan diri, baik dari pemerintah daerah sampai tingkat desa kelurahan dalam menghadapi bencana, dan mengkroscek kesiapan SDM maupun peralatan kebencanaan.

“Sedangkan pelatihan pencegahan mitigasi bencana,nantinya akan dilaksanakan di desa dan sekolah, program ini juga menyambung dari tahun sebelumnya yang dirintis oleh BNPB dan Bank dunia,” ungkapnya.

Kemudian, penguatan kapasitas, kata ia, berhubungan dengan mitigasi struktural atau mitigasi fisik.

“Apalagi di Parigi Moutong terdapat sekitar sembilan daerah aliran sungai dengan 130 aliran sungai kecil yang tersebar di 23 Kecamatan, bahkan setiap tahun tidak dapat diprediksi, dan di tahun ini terdapat enam daerah aliran sungai” ungkapnya.

Lanjut ia, sedangkan untuk penguatan kelembagaan merupakan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007, setiap BPBD Kabupaten atau kota wajib untuk membentuk sebuah wadah, yaitu forum resiko bencana.

“Nantinya kita akan bentuk,  tetapi masih dalam level kabupaten,” terangnya.

Ia juga menyebutkan, program penyusunan dokumen kontingensi nantinya akan melibatkan OPD terkait, karena penyusunan tersebut bukan dimiliki oleh BPBD tetapi dimiliki semua OPD terkait kebencanaan.

“Prosesnya penyusunan itu melibatkan semua OPD terkait, tokoh masyarakat beberapa kelompok,”bebernya.

Ia menuturkan, sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi bencana, dimulai dari tingkat sekolah.

“Karena mereka (anak sekolah) termasuk kelompok rentan, dan di tahu sebelumnya kita juga sudah final terkait penyusunan dokumen resiko bencana, rencana penanggulangan bencana rencana kontinjensi tsunami dan gempa yang di biayai BNPB melalui kerja sama bank dunia, makanya dokumen ini yang kami sosialisasikan,” bebernya.

Ikbal menambahkan, sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi bencana nantinya akan dilakukan di tiga sekolah, yakni Kecamatan Palasa, Tomini dan Sausu.

“Sehinga kami berharap bisa terakomodir untuk lima tahun kedepan, apalagi Parigi Moutong termasuk daerah yang memiliki tingkat ancaman bencana yang sangat tinggi khususnya gempa dan banjir, dan menjadi hal mutlak untuk dilakukan sosialisasi di setiap sekolah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *