Tindak Lanjut LHP-BPK, Pansus DPRD Parimo Undang OPD Terkait

Seruan Rakyat

Seruanrakyat.online, Parigi Moutong-Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas upaya penanggulangan kemiskinan di Parigi Moutong, Panitia Khusus (Pansus) DPRD Parimo Provinsi Sulawesi Tengah, mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Bacaan Lainnya

Pantuan media ini, rapat Pansus digelar di ruang paripurna, dengan agenda laporan hasil pemeriksaan kinerja atas upaya penanggulangan kemiskinan tahun anggaran 2021 triwulan tiga 2022, dihadiri Bappelitbangda dan Dinas Sosial, Senin (06/02).

Dalam rapat tersebut, H. Suardi selaku wakil ketua pansus, menyebutkan, sesuai hasil penyampaian BPK, secara keseluruhan dari tiga juta penduduk masyarakat Sulawesi Tengah jumlah penduduk miskin sekitar 400 juta.

“Kalau dipresentasikan mencapai 13 persen penduduk Sulawesi Tengah yang masuk dalam kategori miskin,” ujarnya.

Suardi menambahkan, berdasarkan data BPS jumlah penduduk di Parigi Moutong mencapai 440 ribu jiwa sedangkan yang masuk dalam kategori miskin sekitar 76,79 ribu penduduk.

Lanjut ia, angka itu lebih besar dibanding dengan daerah lain, sehingga presentasi angka kemiskinan di Parigi Moutong mencapai 15,81 persen.
Sehingga Pansus mempertanyakan, capaian program penanggulangan kemiskinan yang selama ini sudah dilakukan oleh OPD.

“Didalam LHP-BPK terdapat 15 OPD yang menangani program penanggulangan kemiskinan,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Irwan membenarkan data tersebut.

Namun kata Ia, itu dipengaruhi jumlah penduduk Parigi Moutong lebih banyak dari kabupaten lain.

Ia menambahkan, tetapi kalau dihitung berdasarkan persentase angka kemiskinan, Parigi Moutong bukan yang terbesar.

Karena lanjutnya, tahun 2017 presentase angka kemiskinan berada diangka 18 persen tetapi sekarang menurun tinggal 14, 63 persen.

“Alhamduliah kita sudah mengalahkan Kabupaten Tojo una-una, Donggala dan Poso, jadi kita bukan tertinggi,” terangnya.

Irwan menjelaskan, besarnya angka kemiskinan di Parigi Moutong juga di pengaruhi kantong-kantong wilayah  kemiskinan ekstrem.

“Setelah dipetakan itu ada diwilayah  Tomini hingga Tinombo Selatan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *