Parigi Moutong, seruanrakyat.online- Terdapat dua sekolah terpencil di Kabupaten Parigi Moutong sudah mendapatkan pasokan listrik.
”Listrik masuk sekolah merupakan program revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran sesuai amanat Presiden Republik Indonesia, maka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakui Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah RI bekerja sama dengan PT PLN Persero,”
Demikian kata Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar (SD), Disdikbud Parigi Moutong, Ibrahim saat ditemui media ini, Rabu 3 September 2025.
Kedua sekolah tersebut yaitu SD Sitti Masyithah Toribulu Kecamatan Toribulu dan SD Kecil Salubanga Kecamatan Sausu.
Ia menjelaskan, sekolah yang mendapatkan aliran listrik semuanya berdasarkan Data Pokok Kependidikan (Dapodik), dan mengacu pada peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 27 tahun 2017.
Kata Ibrahim, program PLN masuk sekolah ini, menyasar sekolah belum teraliri listrik dan belum punya akses Internet pada daerah terpencil, yang penganggaranya melalui Dana Operasional Sekolah (BOS).
”Jadi Juknis BOS nomor 8 tahun 2025, mengatur bahwa sekolah yang belum ada aliran listrik, mereka bisa membayar dengan dana BOS,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk biaya penyambungan listrik ke sekolah yang dikeluarkan yakni sebesar Rp843.000 dengan daya 900 watt, ditambah token awal Rp100.000.
”Kalau daerah terpencil sistemnya menggunakan panel surya, tidak menggunakan dari tiang listriknya langsung,”
Ibrahim berharap, dengan adanya program ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong, dan bisa mengembangkan program digitalisasi dan revitalisasi sekolah.
Dua Sekolah Terpencil di Parimo Mulai di Aliri Listrik
