Faradiba: Potensi Buah Durian di Parimo Peluang Bisnis Gait Investor

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Parigi Moutong, Faradiba Zaenong (foto: Deni)

Parigi Moutong, seruanrakyat.online -Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, Faradiba Zaenong menyebutkan, potensi buah durian merupakan peluang bisnis bagi pengusaha maupun investor.

‎”Apalagi saat ini, Parimo dipercayakan sebagai tuan rumah pengekspor durian beku Indonesia Tiongkok,” ujarnya di Forum Group Discussion (FGD), Auditorium Kantor Bupati, Rabu 4 Juni 2025.

‎Ia menuturkan, sebagi tuan rumah tentunya menjadi tongkat penting dalam perjalanan suatu daerah, agar memberikan trobosan besar dan membuka peluang ekonomi sebesar-besarnya.

‎Bahkan, kata ia, terdapat potensi masuknya investor ke Kabupaten Parimo diperkirakan sekitar 1000 lebih.

‎Menurutnya, dengan adanya pembangunan perkebunan modern, berdirinya packing house berstandar ekspor, tentunya meningkatkan roda perekonomian daerah melalui sistem perbankan.

‎”Potensi hasil bumi kita ini sangat luar biasa, salah satunya terdapat 1000 lebih pohon durian produksi yang tersebar di wilayah Parimo, dengan luas lahan 1.114 hektar, ” bebernya.

‎Lanjut ia, saat ini sudah tersedia 16 packing house, dan dipastikan akan bertambah. Sehingga, ekspor ke Tiongkok bukan persoalan ekonomi melainkan menjaga kepercayaan serta kualitas produk.

‎Fara menegaskan, pemenuhan pangan berskala internasional, Parimo juga mampu bersaing di pasar global.

‎Hanya saja, pengelolaannya harus profesional dan integritas, peluang ini akan menjadi niat baik Kadin Parimo.

‎”Keberhasilan ekspor bisa terjalin baik apabila sinergitas petani lokal, pelaku usaha, packing house, Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat harus searah,” terangnya.

‎Ia juga menuturkan, Kadin Parimo, selalu siap mendampingi investor untuk memahami potensi dan regulasi daerah, begitupun Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin).

‎”Terus membina petani lokal kita, agar bertransformasi menuju sistem budidaya modern,” sebutnya.

‎Fara menambahkan, selain itu, kewaspadaan maupun kedisiplinan penting untuk dijaga, jangan sampai protokol ekspor perdana tidak dikelola dengan baik tentunya berdampak pada penutupan kran ekspor.

‎Untuk menjaga kegagalan ekspor, Fara meminta, Dinas TPHP harus gencar melakukan sosialisasi cara berkebun yang baik dan benar, termasuk Dinas Ketahanan Pangan harus konsisten terhadap menjaga standar harga pangan sesuai pasar.

‎”DPRD Parimo harus cepat menyusun regulasi terkait potensi buah durian, demi keberlangsungan ekspor kita,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *