Parigi Moutong, Seruanrakyat.online- Politisi sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rahmat, menilai pernyataan Wakil Bupati Parigi Moutong (Parimo) Abdul Sahid, soal dua periode terlalu ambisius.
Hal itu ia ungkapkan saat dikonfirmasi media ini via Whatsapp, Senin 28 Juli 2025.
Ia menjelaskan, pernyataan Wabub yang menegaskan bakal maju ke babak kedua pemilihan berikutnya, terlalu dini dan terkesan ambisius.
Bahkan, di awal pemerintahan, harusnya wakil kepala daerah memberikan contoh yang baik kepada masyarakat maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
”Bukan sibuk mengkampanyekan dua periode, apalagi masa kerja Bupati dan Wakil Bupati belum genap 100 hari,” bebernya.
Ia juga menegaskan, tugas seorang Wakil Bupati bupati adalah membantu Bupati untuk melakukan evaluasi program 100 hari yang sudah terlaksana.
”Kasihan Bupati, ditengah efesiensi anggaran dari pemerintah pusat, maupun dinamika politik, beliau masih harus berpikir memajukan daerah, tetapi wakilnya selalu blunder, saya kira pemimpin seperti ini tidak patut untuk dicontoh,” terangnya.
Baca juga berita:https://seruanrakyat.online/tidak-tanggung-tanggung-di-hadapan-opd-abdul-sahid-tegas-dua-periode/?amp=1
Lanjut ia, pernyataan dua periode yang dilontrakan wakilnya belum tentu disahuti oleh Erwin Burase.
Selain itu, ia juga menilai, pernyataan Wabub yang mengatakan dirinya dipilih oleh Erwin Burase dari 11 kandindat yang ditawarkan se akan dialah yang paling baik.
”Secara pribadi saya menganggap sosok seperti ini tidak baik, ia merasa dirinya paling baik dari 11 orang yang disebutkan dan mendiskreditkan orang lain,” sebutnya.
Padahal, kata ia, dari 11 orang yang dimaksud, bukan mereka tidak bersedia mendampingi Erwin Burase, hanya saja secara etika politik tentunya terdapat persolaan lain yang harus dijaga.
”Kalau saya berpendapat, mungkin saja dari 11 orang itu ada yang lebih baik dari beliau (Abdul Sahid),” ujarnya.
Rahmat menambahkan, masa ke pemerintahan Erwin-Sahid, masih terbilang mudah, jangan sampai perkataan blunder wakilnya diklasifikasi oleh Bupati secara terus menerus.
”Sebagai wakil kepala daerah harus belajar dari pengalaman, urusan dua periode biar rakyat yang menentukan,” pungkasnya.