Parigi Moutong, Seruanrakyat.online-Di Festival Teluk Tomini (FFT) 2025, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid, menyebutkan durian Parigi Moutong (Parimo) bukan hanya dikenal di Indonesia, tetapi sudah dikenal sampai negara luar.
Hal itu ia ungkapkan saat membuka secara resmi FFT 2025, di Desa Pelawa Kecamatan Parigi Tengah, 20 November 2025.
Ia menuturkan, potensi buah durian di Parimo merupakan sebuah aset daerah yang harus manfaatkan.
“Kedepan ivent FTT harus digelar tepat pada musim durian, agar selain menyaksikan kegiatan kebudayaan kelejatan durian dapat dinikmati para pengunjung,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, apabila FTT digelar tepat pada musim durian, tentunya akan menjadi salah satu ivent yang menarik.
Kemudian, kata ia, durian Parimo sudah tembus pasar Tiongkok, padahal negara Tiongkok merupakan salah satu penghasil durian.
“Ini merupakan suatu kebanggaan, mari kita jadikan Parimo ini sebagai daerah dengan intensitas khusus yaitu durian,” bebernya.
Lanjut ia, daerah kabupaten sigi dikenal sebagai penghasil kopi, sedangkan Parigi Moutong dikenal sebagai populasi durian terbesar di Sulawesi Tengah.
Selain itu, Gubernur Anwar Hafid juga, mengapresiasi Bupati Parimo yang kembali menghidupkan kegiatan FTT, selama beberapa tahun tidak melakukan kegiatan serupa.
Menurutnya, pesona teluk tomini merupakan aset yang harus terus dipromosikan sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata yang ada Sulawesi Tengah.
“Saya berencana untuk mengembangkan konektivitas wisata, dengan membuka jalur pelayaran dari Desa Pelawa keTogean, agar masyarakat dapat melakukan registrasi ke wisata togean, bahkan pelabuhan kapal feri di Toboli, saya sudah berkomunikasi ke Kementerian Perhubungan untuk mengusulkan pengaktifan kembali pelabuhan tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, Desa Pelawa memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat pariwisata,” pungkasnya.
