PALU, Seruanrakyat.online— Musyawarah Wilayah (Muswil) APRI Sulawesi Tengah ke-II, siap digelar pada 15 November 2025 di Swiss-Belhotel Palu, seluruh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan para penghulu se-Sulawesi Tengah akan menentukan arah kepemimpinan baru.
Pemilihan Ketua Umum Pengurus Wilayah APRI Sulteng ini akan diikuti oleh perwakilan dari seluruh Pengurus Cabang APRI Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat peran penghulu sebagai garda depan dalam pembinaan moral dan ketahanan keluarga di tengah masyarakat.
kepada media ini, Pengurus APRI Cabang Kabupaten Poso, Basrin Ombo, menyebutkan profesi penghulu memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya dalam memimpin prosesi akad nikah, tetapi juga dalam menjaga kesucian dan ketertiban perkawinan.
“Dinamika kehidupan berbangsa, pernikahan bukan hanya urusan pribadi dua insan, melainkan juga pondasi moral dan sosial masyarakat. Di titik inilah peran penghulu menjadi amat penting,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran APRI menjadi wadah untuk memperkuat profesionalisme, solidaritas, dan integritas para penghulu di seluruh tanah air.
Ia menilai, penghulu bukan sekadar pencatat pernikahan, tetapi figur penting yang turut membentuk arah moral bangsa.
Melalui APRI, para penghulu memiliki ruang untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan, serta memperkuat peran strategis dalam pelayanan umat. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pelaksana administrasi, tetapi juga edukator pranikah, mediator dalam konflik rumah tangga, dan teladan sosial-keagamaan.
Di tengah meningkatnya angka perceraian dan pernikahan usia muda, Basrin menilai penghulu memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk memberikan bimbingan pranikah yang humanis dan berbasis nilai-nilai agama.
“APRI harus memastikan setiap penghulu dibekali kemampuan komunikasi, konseling, dan wawasan hukum yang memadai agar mampu memperkuat ketahanan keluarga,” tambahnya.
Namun demikian, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para penghulu, seperti keterbatasan sarana, beban kerja tinggi, serta meningkatnya ekspektasi masyarakat. Karena itu, APRI diharapkan dapat menjadi jembatan antara penghulu, pemerintah, dan masyarakat, guna memperjuangkan dukungan kebijakan dan penghargaan yang layak bagi profesi penghulu.
Basrin berharap Muswil APRI Sulteng ke-II ini dapat melahirkan sosok pemimpin yang berintegritas, visioner, dan mampu membangun sinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan cita luhur menuju Indonesia Emas 2045.
“Ketua APRI ke depan harus mampu membawa gerbong organisasi ini agar semakin diperhitungkan di daerah. APRI bukan hanya organisasi profesi, tetapi simbol semangat kolektif untuk meneguhkan marwah penghulu sebagai penjaga peradaban keluarga Islam di Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Ia menambahkan, optimisme di tangan penghulu yang berilmu dan berintegritas, serta dengan dukungan APRI yang solid, cita-cita membangun keluarga sakinah dan masyarakat madani bukan sekadar harapan, melainkan tujuan yang dapat diwujudkan bersama.
