Siswa SDK Toboli Barat Diduga Keracunan MBG, Ketua Fraksi Gerindra Minta Disdikbud dan Dinkes Lakukan Investigasi

Sumber foto: IST

Parigi Moutong, Seruanrakyat.online- Dugaan kasus keracunan yang dialami 18 siswa SDK Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara,  usai Makan Bergizi Gratis (MBG), Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Parigi Moutong (Parimo) Faisan Badja, meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk turun langsung melakukan investigasi.

‎”Saya bakal meminta Dinas Pendidikan Disdikbud dan Dinkes untuk turun langsung melakukan investigasi, terkait kejadian ini,” ujarnya, saat du wawancara  media ini melalui via telepon seluler, Selasa malam 16 September 2025.

‎Ia juga mengaku, turut prihatin terhadap kejadian yang menimpa belasan siswa SD Toboli Barat, yang diduga mengalami keracunan, usai mengikuti program MBG.

‎Menurutnya, program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sejatinya membawa tujuan mulia untuk meningkatkan gizi siswa dan mendukung upaya pencegahan stunting.

‎Sayangnya, kata Faisan, tujuan mulia dari program MBG di Kabupaten Parimo, seakan ternodai dengan adanya kejadian yang menimpa belasan tersebut hingga dilarikan kerumah sakit.

‎“Kami sangat prihatin atas musibah yang terjadi. Program ini jangan sampai justru menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak. Pemerintah daerah harus segera mengevaluasi standar pengolahan dan distribusi makanan,” tegasnya,

‎Selain itu, ia juga menyoroti pengawasan mutu dan higienitas makanan, yang menurutnya terdapat kelemahan. Sehingga, kata ia, hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius, dari sejumlah pihak terkait.

‎Ia menambahkan, Fraksi Gerindra  bakal mendorong melalui DPRD Parigi Moutong, untuk meminta Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk tim khusus dalam rangka mengawasi pelaksanaan program MBG.

‎“Jika ditemukan kelalaian dari pihak penyedia makanan, maka harus ada sanksi tegas. Program ini baik, tetapi harus benar-benar diawasi, supaya tujuannya tercapai tanpa mengorbankan kesehatan anak-anak kita,” bebernya.

‎Ia menambahkan, pengawasan yang ketat merupakan hal penting dalam pelaksanaan salah satu program unggulan Presiden Prabowo, agar kasus serupa tidak terulang di sekolah lain yang menjadi sasaran program MBG.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *