Parigi Moutong Seruanrakyat.online- Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dengan tema “Penguatan Kelembagaan Capaian Target Stunting ”, di Aula Bappelitbangda, Senin 28 April 2025.
Dalam sambutannya, richard arnaldo menyampaikan bahwa stunting masih menjadi masalah serius yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan Global Nutrition Report 2018, tercatat sekitar 150,8 juta atau 22, 2 Persen balita mengalami stunting, Indonesia menduduki peringkat kelima tertinggi, dimana 30,8 persen balita mengalami stunting berdasarkan data Riskesdas 2018.
“Fenomena ini menjadi sinyal kuat adanya permasalahan dalam manajemen pelayanan dasar, terutama pada pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting yang belum memadai dalam skala, kualitas, maupun keterjangkauan kepada kelompok prioritas, yakni ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, percepatan penurunan stunting menjadi momentum penting untuk membenahi penyelenggaraan pelayanan dasar, khususnya kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini, dan perlindungan sosial, agar lebih terpadu dan tepat sasaran.
Patut disyukuri, berdasarkan data, prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong menunjukkan penurunan, dari 31,7 persen pada tahun 2021 menjadi 27,4 persen pada di 2022, meskipun di tahun 2023 sedikit naik menjadi 28,5 persen.
“Pencapaian ini berkat komitmen bersama seluruh pihak yang berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di daerah ini.”Tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus berupaya mengintegrasikan rencana kegiatan percepatan penurunan stunting ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan fokus pada peningkatan akses layanan bagi kelompok sasaran prioritas di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Terkait partisipasi daerah, disampaikan bahwa pada tahun 2021 hanya 67 persen kabupaten/kota di Indonesia yang aktif berpartisipasi dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Namun berkat pembinaan intensif, pada tahun 2024, seluruh kabupaten/kota telah aktif berkontribusi.
Ricard berharap, melalui rapat koordinasi ini, upaya pelayanan dan pencegahan stunting dapat semakin berkualitas, tepat sasaran, dan menyentuh langsung remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 0–59 bulan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa untuk mendukung penurunan angka stunting yang efektif dan terintegrasi.
SUMBER : Diskominfo Kabupaten Parigi Mputong